Beberapa Obligor Dinyatakan Tidak Kooperatif

Reporter

Editor

Selasa, 17 Februari 2004 21:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) menyatakan tidak memperpanjang masa penyelesaian utang pemegang saham bermasalah. "Jadi kalau yang tidak selesai dan belum menyelesaikannya, akan diambil tindakan hukum sesuai dengan Inpres nomor 8 tahun 2003," kata Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional Syafruddin Temenggung usai rapat KKSK di Departemen Keuangan, Jakarta, Selasa (17/2) malam. Komite ini juga menyatakan enam orang pengutang Akta Pengakuan Utang yang dievaluasi dianggap belum menyelesaikan kewajibannya. Mereka antara lain, Marimutu Sinivasan (eks pemilik bank putera Multikarsa dengan utang senilai Rp 1,130 triliun), Atang Latief (Indonesia Raya; Rp 325,457 miliar), Lidia Muchtar (Tamara; Rp 202,802 miliar), Omar Putihrai (Tamara; Rp 190,169 miliar), Adisaputra Januardy dan James Januardy (Namura Yasonta; Rp 123,042 miliar). Berkaitan dengan MRNIA --sebuah bentuk kesepakatan pembayaran utang--, Syaf mengatakan ada dua orang yang kewajibannya sudah tidak di BPPN karena pay notes-nya sudah dibeli, yaitu Usman Admadjaja (eks pemilik Danamon; Rp 12,533 triliun) dan Hokiarto (Hokindo; Rp 0,298 triliun). Sedangkan, sisanya adalah Samadikun Hartono (Modern; Rp 2,663 triliun) dan Kaharuddin Ongko (BUN; Rp 8,48 triliun) yang fee notes-nya tidak terjual. "Sehingga kewajibannya dari BPPN, tidak selesai" katanya. "Jadi dua ini dan enam tadi, dikatakan tidak menyelesaikan kewajibannya dan akan diambil tindakan hukum," kata Syaf. Para pemegang saham ini, akan dilimpahkan ke pihak kepolisian, sesuai dengan petunjuk KKSK. Sebelumnya, BPPN telah memberikan dua Surat Keterangan Lunas kepada Sudwikatmono (Surya; Rp 1,887 triliun) dan Ibrahim Risjad (Risjad Salim Internasional; Rp 0,664 triliun). Selain itu, BPPN sudah menandatangani perjanjian akhir penyelesaian utang kepada dua pengutang dalam MSAA, yakni The Ning King (Danahutama; Rp 23,0 miliar), serta Hendra Liem (Budi Internasional; Rp 16,95 miliar). Keduanya tinggal menunggu surat keterangan lunas.Sementara itu, sisa pengutang APU, BPPN sudah menandatangani perjanjian akhir dan siap memberikan surat lunas. KKSK sudah merekomendasikan mereka untuk memperoleh utang. Mereka antara lain Hasjim Djojohadikusumo pemilik bank Papan Sejahtera dengan utang Rp 216,983 miliar, Nyoo Kok Kiong (Papan Sejahtera; Rp 108,491 miliar), Honggo Wendratno (Papan Sejahtera; Rp 108,491 miliar), Suparno Adijanto (Bumi Raya Utama; Rp 50,441 miliar), Philip S. Widjaja (Mashill; Rp 49,678 miliar), Mulianto Tanaga dan Hadi Wijaya Tanaga (Indotrade; Rp 32,662 miliar), Andy H. Sardjito (Baja Internasional; Rp 24,808 miliar), serta Ganda Eka Handria (Sanho; Rp 14,694 miliar). Selain itu, menyusul Thee Ning Khong (eks pemilik bank Baja Internasional dengan utang Rp 45,139 miliar), Husodo Angkosubroto (Bank Sewu Internasional; Rp 209,205 miliar), The Tje Min (Bank Hastin; Rp 139,791 miliar), Nirwan D. Bakrie (Bank Nusa Nasional; Rp 3,360 triliun), Iwan Suhardiman (Bank Tamara; Rp 35,616 miliar), serta Hasjim Djojohadikusumo (Bank Papan Sejahtera; Rp 216,983 miliar). Yandi MR - Tempo News Room

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

4 menit lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

10 menit lalu

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

18 menit lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

22 menit lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Darwin Nunez Hapus Foto Liverpool di Instagram, Kode Hengkang Akhir Musim?

24 menit lalu

Darwin Nunez Hapus Foto Liverpool di Instagram, Kode Hengkang Akhir Musim?

Penyerang Liverpool Darwin Nunez diisukan masuk dalam radar Barcelona untuk menggantikan Robert Lewandowski musim depan.

Baca Selengkapnya

PNM Mekaar Mendukung Penuh Karir dan Bakat Pegawainya

28 menit lalu

PNM Mekaar Mendukung Penuh Karir dan Bakat Pegawainya

PNM Mekaar beri dukungan pengembangan karir dan bakat bagi semua insan PNM.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

30 menit lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

35 menit lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

39 menit lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

42 menit lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya