Siread Bantah Intervensi Bio Farma

Reporter

Editor

Jumat, 6 Februari 2004 15:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Siread Produce, salah satu peternak ayam terbesar di daerah Sukabumi dan Bogor, membantah jika dokumen untuk melakukan impor vaksin dari Cina difaksimile melalui kantornya. Siread mengaku hanya membantu menerjemahkan file transaksi dari bahasa Indonesia ke huruf Cina kemudian diserahkan ke Bio Farma, itupun diketahui oleh Tim 7 yang dibentuk oleh Menteri Pertanian Bungaran Saragih. Bantahan tersebut disampaikan Krissantono, Asisten Presiden Direktur PT Siread Produce, Jumat (6/2).Kami hanya melakukan terjemahan saja, kebetulan di Tim 7 itu Siread punya penerjemah ke bahasa Cina, yakni Mr Lee. Setelah diterjemahkan kami serahkan kembali ke Bio Farma, jadi tidak benar Siread yang melakukan itu sendiri, jelas Krissantono kepada Tempo News Room.Menurut Krissantono, pada akhir Desember 2003 lalu Menteri Pertanian Bungaran Saragih meminta dibentuk tim untuk memantau virus flu burung (avian influenza). Tim ini terdiri dari pemerintah (Direktur Kesehatan Hewan), pengusaha peternakan ayam, perguruan tingi, dan pakar unggas. Setelah mengadakan beberapa pertemuan akhirnya direkomendasikan agar impor vaksin H5N1 segera dilakukan. Negara yang memproduksi vaksin yang dituju yakni Cina, Meksiko, Spanyol, dan Belanda.Kemudian Tim 7 melakukan kunjungan ke pabrik vaksin di Kota Zen Zao dan Ji Nan, Cina, tanggal 15 Januari lalu. Dari hasil kunjungan tersebut disepakati Indonesia akan mengimpor vaksin dari sebuah pabrik di Ji Nan. Lembaga yang direkomendasikan untuk melakukan impor yakni Bio Farma. Alasannya karena Bio Farma milik pemerintah sehingga mudah dikontrol.Bio Farma merupakan lembaga pemerintah yang ditunjuk oleh Tim 7. Karena Siread Produce yang punya penerjemah kami ditunjuk untuk membantu menerjemahkan saja, itupun atas persetujuan Tim 7, jelas Krissantono.Beberapa hal yang pernah dibahas Tim 7, yakni merasa pemerintah lambat dalam menyikapi adanya virus flu burung. Sebenarnya para pengusaha ayam sudah memberitahu adanya virus H5N1 dan mendesak agar segera mengimpor vaksinnya, tetapi karena situasi saat itu menjelang perayaan Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, dan akan menimbulkan dampak buruk lainnya, akhirnya pemerintah menunda pengumuman tersebut. Bahkan di beberapa daerah serangan flu burung disebut sebagai penyakit ND (tetelo).Tidak menutup kemungkinan waktu itu sudah ada vaksin ilegal yang masuk ke Indonesia. Setelah Tim 7 merekomendasikan impor vaksin kepada pemerintah dan disetujui kami semua lega, kata Krissantono. Deffan Purnama - Tempo News Room

Berita terkait

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

2 menit lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

2 menit lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

2 menit lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 menit lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

2 menit lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

Hasil penelitian Serikat Pekerja Kampus menemukan mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

2 menit lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Liga Inggris: Manchester United Dipermalukan Crystal Palace 0-4, Erik ten Hag Ogah Mundur

3 menit lalu

Liga Inggris: Manchester United Dipermalukan Crystal Palace 0-4, Erik ten Hag Ogah Mundur

Simak komentar Erik ten Hag setelah Manchester United dipermalukan 0-4 di markas Crystal Palace pada pekan ke-36 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

4 menit lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Mengenal Hujan Meteor dan 5 Jenis Meteorid

11 menit lalu

Mengenal Hujan Meteor dan 5 Jenis Meteorid

Dua hari lalu terjadi hujan meteor yang bisa dilihat di langit dari Indonesia, Meteor dan Meteorid ternyata berbeda, begini selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

17 menit lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya