PT Dirgantara Harus Fokus Pada Pembenahan Internal

Reporter

Editor

Senin, 2 Februari 2004 14:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Dirgantara Indonesia (DI) saat ini harus lebih fokus pada restrukturisasi organisasi secara internal. Supaya bisa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah saat melakukan kerja sama dengan pihak lain, kata Achdiat Atmawinata, salah satu anggota tim restrukturisasi PT DI kepada Tempo News Room, Senin (2/2). Menurut Achdiat, yang juga komisaris PT DI, sekarang ini PT DI masih dalam tahap rescue. Fokusnya sekarang harus beresin internal, mulai dari korporat, SDM, keuangan. Ini tidak ringan, kata dia.Pernyataan ini terkait dengan kesepakatan PT DI dengan Malaysia yang membentuk konsorsium bersama pembuatan pesawat dalam lingkup ASEAN. Kesepakatan ini, seperti yang dilansir Koran Tempo Senin (2/2), tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Kamis (29/1) lalu oleh perwakilan keduanya. Mereka akan menjajaki pasar potensial pesawat baling-baling (propeler) N-219 hasil ciptaan konsorsium ASEAN di masing-masing negara.Dengan beban PT DI yang ada sekarang, kerja sama dengan Malaysia ini merupakan next step, kata Achdiat yang juga menjabat staf ahli Menperindag bidang iklim usaha, jasa dan keterkaitan usaha industri dan perdagangan. PT DI, menurutnya, harus serius melakukan pembenahan agar bisa melewati tahap berikutnya, yaitu tahap pemulihan dan tahap pengembangan. Menurut Achdiat, dengan beban besarnya jumlah karyawan yang ada, berbagai biaya yang membebani perusahaan akan membuat PT DI tidak memiliki posisi tawar yang baik saat akan melakukan kerja sama dengan pihak lain. DI masih di gawat darurat. Boro-boro mikirin mau buat konsorsium, kata Achdiat. Meski begitu, ketika dikonfirmasi mengapa dalam kondisi pembenahan organisasi yang belum tuntas, DI sudah berniat membuat konsorsium, ia menyatakan ini merupakan bagian dari penyiapan masa depan industri ini. The show must go on. Sambil membereskan internal, siapkan masa depan, ya bertahap, kata dia.Bagaimanapun, jelas dia, sisa kontrak pekerjaan yang sudah disanggupi harus diselesaikan. Masih ada sisa kontrak dengan Malaysia dan Pakistan, urainya. Ia mencontohkan dengan Pakistan, masih ada pekerjaan membuat tiga buah pesawat dari kontrak berjumlah empat pesawat. Selain itu, PT DI juga harus menyelesaikan kontrak membuat komponen Airbus dengan British Aerospace. Ini tidak boleh disia-siakan. Bagaimana menyelesaikan kontrak, akan mempengaruhi kepercayaan pihak lain, kata dia.Sementara, kesepakatan dengan Malaysia, menurut Achdiat, merupakan wacana. Secara regional, kita butuh pesawat seperti itu. Jadi pasarnya memang ada, ujarnya. Adapun bentuk kerja samanya secara operasional masih harus dikaji. Belum diputus, tapi bentuknya bisa macam-macam, katanya. PT DI, dibanding negara-negara lain di ASEAN, menurut Achdiat, paling berpengalaman dalam membuat pesawat dan komponennya. Jadi posisi jualnya cukup bagus. Indonesia berkontribusi di teknologinya, kata dia. Tinggal negara lain menyiapkan modal dan pasarnya. Investasi membangun pesawat N-219 hanya membutuhkan dana US $ 50-80 juta (sekitar Rp 425-680 miliar). Nantinya Thailand dan Brunei Darussalam juga akan bergabung dalam konsorsium ini. Anastasya Andriarti - Temp News Room

Berita terkait

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

2 menit lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

4 menit lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

5 menit lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

8 menit lalu

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

Anies menggelar acara ulang tahun di kediamannya, Pendopo Anies Baswedan, dengan membawa jajanan dari luar.

Baca Selengkapnya

Saat Gibran Terkejut Ditanya Soal Ganjar Jadi Oposisi Prabowo: Oh Ya, Ya Udah Enggak Apa-apa

9 menit lalu

Saat Gibran Terkejut Ditanya Soal Ganjar Jadi Oposisi Prabowo: Oh Ya, Ya Udah Enggak Apa-apa

Gibran tampak terkejut saat ditanya soal sikap Ganjar yang menyatakan akan menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

9 menit lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

9 menit lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Prabowo Disebut Bentuk Kabinet Gemuk, Begini Perbandingan dengan Presiden Sebelumnya

9 menit lalu

Prabowo Disebut Bentuk Kabinet Gemuk, Begini Perbandingan dengan Presiden Sebelumnya

Prabowo disinyalir membentuk kabinet gemuk, bagaimana perbandingan dengan presiden sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

11 menit lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

14 menit lalu

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

Energi terbarukan akan ada sepanjang masa, jika dimanfaatkan dan digunakan dengan tepat. Simak contoh-contoh yang termasuk dalam energi terbarukan.

Baca Selengkapnya