Pemerintah Tak Merevisi Target Ekspor Non Migas 2003

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 14:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah yakin target perolehan ekspor non migas 2003 sebesar US$ 47 miliar akan tercapai. Karena itu, Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) belum akan merevisi angka itu, meskipun sejumlah eksportir mengeluhkan dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tarif dasar listrik (TDL), dan telepon. "Pemerintah tetap optimis," kata Ketua Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Diah Maulida, di Jakarta, Selasa (7/1). Ia juga yakin prospek ekspor di tahun 2003 masih cerah. Diah menyadari, kenaikan beberapa tarif akan berpengaruh pada meningkatnya ongkos produksi. Karena itu, ia berjanji, BPEN akan membantu menyelesaikan masalah apa pun yang mempengaruhi ekspor non migas, termasuk kenaikan tarif. Antara lain dengan program-program BPEN yang menunjang. Sebelumnya, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini Soewandi memastikan, pemerintah tidak akan memberikan kompensasi kepada industri atas kenaikan tarif BBM, TDL, dan telepon. Karena selama ini pemerintah telah memberikan fasilitas dan kemudahan kepada pengusaha. Kompensasi, kata Rini, hanya akan diberikan kepada masyarakat miskin yang membutuhkan. Menanggapi hal itu, Diah mengatakan, BPEN akan menggenjot program-programnya selama tahun 2003. Ini harus dilakukan agar target perolehan ekspor bisa tercapai. Diah mencontohkan, sejumlah promosi akan digelar di beberapa negara di Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Afrika. Sekitar 52 pameran dagang internasional akan diikuti. Tahun sebelumnya BPEN hanya mengikuti 40 pameran. Dengan banyaknya pameran yang diikuti, semakin banyak pula pengusaha (eksportir) yang bisa ikut serta. BPEN juga akan melibatkan lebih banyak lagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sehingga upaya mengembangkan UKM juga akan terus dilakukan. BPEN juga akan memperluas promosi ke pasar non tradisional, seperti ke kawasan Timur Tengah. Diah yakin ada peluang besar yang bisa dikembangkan di pasar ini. "Karena ada banyak peluang yang belum digarap," katanya. Karena itu, melalui program promosi itu, BPEN akan meyakinkan bahwa Indonesia bisa menjadi supplier produk-produk yang dibutuhkan masyarakat di negara tersebut. Ia membantah upaya melebarkan sayap ke pasar non tradisional itu dikarenakan produk Indonesia tidak mampu bersaing. Dia mengaku, kendati persaingan di pasar ini cukup ketat, pengiriman ekspor tetap akan dipertahankan. Diah optimis, program promosi yang akan dilakukan bisa memberikan hasil yang nyata. Kendati hasil itu tidak bisa langsung dinikmati. "Barangkali apa yang dihasilkan tahun ini merupakan hasil dari promosi tahun-tahun sebelumnya," ujarnya. Karena itu, meninggalkan promosi dinilainya justru bisa menurunkan volume ekspor. Terutama karena minimnya informasi tentang produk yang dihasilkan Indonesia. Retno Sulistyowati --- Tempo News Room

Berita terkait

Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

2 menit lalu

Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Komandan Hamas yang bertugas di Gaza tewas dalam serangan Israel. Belum ada konfirmasi dari Hamas.

Baca Selengkapnya

Ditinggal Demokrat dan PPP di Pilkada Depok, PKS: Dipersilakan

12 menit lalu

Ditinggal Demokrat dan PPP di Pilkada Depok, PKS: Dipersilakan

PKS pernah membangun koalisi bersama Demokrat dan PPP di Pilkada Depok 2020.

Baca Selengkapnya

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

13 menit lalu

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Sirkulasi siklonik dan konvergensi pengaruhi cuaca hari ini. wilayah mana berpotensi hujan lebat?

Baca Selengkapnya

Proliga 2024: Rekap Hasil Pekan Ketiga, Jadwal Jumat 10 Mei, dan Klasemen Terkini

16 menit lalu

Proliga 2024: Rekap Hasil Pekan Ketiga, Jadwal Jumat 10 Mei, dan Klasemen Terkini

Kompetisi bola voli Proliga 2024 pekan ketiga tengah berlangsung di Palembang. Simak rekap hasil, jadwal hari ini, dan klasemen.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah Bunuh Warga Sipil Alexsander Parapak di Intan Jaya: Dia Mata-mata Tentara

28 menit lalu

TPNPB-OPM Bantah Bunuh Warga Sipil Alexsander Parapak di Intan Jaya: Dia Mata-mata Tentara

TPNPB-OPM menyatakan sudah meminta warga sipil untuk meninggalkan 8 daerah yang mereka sebut sebagai wilayah perang.

Baca Selengkapnya

Hadir di Rakornas PAN, Prabowo Sindir Partai yang Minta Mahar tapi Tak Setia

32 menit lalu

Hadir di Rakornas PAN, Prabowo Sindir Partai yang Minta Mahar tapi Tak Setia

Prabowo memuji kesetiaan PAN mendukungnya sejak Pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Ketua KONI Marciano Norman Apresiasi dan Puji Timnas U-23 Indonesia meski Gagal Lolos ke Olimpiade 2024

34 menit lalu

Ketua KONI Marciano Norman Apresiasi dan Puji Timnas U-23 Indonesia meski Gagal Lolos ke Olimpiade 2024

Ketua Umum KONI Marciano Norman mengapresiasi kerja keras Timnas U-23 Indonesia meski gagal lolos ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Komentar Xabi Alonso setelah Bayer Leverkusen Lolos ke Final Liga Europa dan Torehkan Rekor Tak Terkalahkan

44 menit lalu

Begini Komentar Xabi Alonso setelah Bayer Leverkusen Lolos ke Final Liga Europa dan Torehkan Rekor Tak Terkalahkan

Bayer Leverkusen lolos ke final Liga Europa 2023/2024 setelah bermain imbang 2-2 saat menjamu AS Roma. Simak komentar Xabi Alonso.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

47 menit lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Libur Cuti Bersama, Simak Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari Pagi hingga Malam Ini

47 menit lalu

Libur Cuti Bersama, Simak Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari Pagi hingga Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG untuk wilayah Jakarta nihil potensi hujan sepanjang hari ini, Jumat 10 Mei 2024. Tapi tidak untuk wilayah sekitarnya.

Baca Selengkapnya