TEMPO.CO, Jakarta - Naiknya harga saham di bursa domestik serta positifnya sentimen pasar finansial global tak mampu membawa penguatan rupiah di pengunjung pekan ini. Kekhawatiran terhadap dampak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif daya listrik (TDL) tetap membebani mata uang lokal.
Nilai tukar rupiah di pasar uang hari ini tak banyak berubah dan melemah tipis satu poin ke level 9.136 per dolar Amerika Serikat (AS). Dengan demikian dalam sepekan rupiah melemah 48 poin (0,53 persen) dari posisi pekan sebelumnya, 9.088 per dolar AS.
Kepala Riset Treasury Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti, menjelaskan setelah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI Rate 5,5 persen, pergerakan rupiah lebih terbatas. Optimisme tercapainya kesepakatan pertukaran obligasi Yunani dengan para kreditor swasta memberikan sentimen positif bagi pasar finansial global.
Dengan tercapainya kesepakatan antara Yunani dan para pemegang obligasi swasta beban utang Negeri Para Dewa akan terdiskon lebih dari 50 persen dari total surat utangnya. Dengan begitu Yunani akan segera mendapatkan dana talangan kedua senilai 130 miliar euro. Kesuksesan restrukturisasi obligasi ini belum menyelesaikan masalah Yunani. “Ini hanya merupakan satu langkah dari penyelesaian,” tuturnya.
Fundamental AS yang terus membaik seiring dengan positifnya data ekonomi yang dirilis membuat dolar cenderung menguat terhadap mata uang utama dunia. Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya sore ini hingga pukul 17.45 WIB kembali naik 0,251 poin (0,32 persen) ke level 79,43.
Bila data AS yang dirilis nanti malam kembali membaik, Nurul melanjutkan, tidak tertutup kemungkinan dolar AS makin superior terhadap mata uang utama dunia. Alhasil mata uang Asia, termasuk rupiah, juga akan cenderung terdepresiasi kena imbasnya.
Di akhir pekan ini mata uang regional bergerak beragam. Won Korea Selatan menguat 0,3751 poin menjadi 1.117,9 per dolar AS, ringgit Malaysia naik 0,0028 poin ke 3,0075. Sedangkan dolar Singapura melemah 0,0027 poin menjadi 1,2538, peso Filipina terdepresiasi 0,0475 ke 42,6425, serta baht Thailand juga susut 0,03 poin menjadi 30,6 per dolar AS.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS
7 jam lalu
Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
20 jam lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
7 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
9 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
11 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
11 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
11 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca Selengkapnya