TEMPO.CO, Jakarta - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) siap menggelontorkan anggaran senilai Rp 1,35 triliun untuk ekspansi penanaman baru. "Lahannya sekitar 20-30 ribu hektare dengan investasi Rp 45 juta per hektare," ucap Chief Executive Officer Sinar Mas Agribusiness and Food, Susanto, di Plaza Mandiri, hari ini, 1 Maret 2012.
Menurut Susanto, investasi itu bersifat cost to maturity, mulai dari tanam sampai panen, dan membutuhkan waktu selama empat tahun. Adapun untuk masa produksinya memakan waktu sekitar 25 tahun.
Ia mengatakan sebagian besar lahan yang akan digarap berada di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Dengan pemerincian Kalimantan Barat seluas 10 ribu hektare, Kalimantan Tengah 5.000 hektare, Kalimantan Selatan 2.000 hektare, sementara sisanya di Sumatra. Hingga saat ini luas lahan yang sudah digarap perseroan mencapai 460 ribu hektare.
Untuk struktur pendanaan, sekitar 65 persen berasal dari kredit perbankan, sisanya 35 persen dari equity perseroan. "Kami masih menggunakan bank nasional seperti Mandiri dan BRI, tapi tidak menutup kemungkinan bank asing," katanya.
Saat ini kontribusi CPO Sinar Mas untuk nasional tercatat sebesar tujuh persen atau sekitar dua juta ton dari 25 juta ton produksi nasional. Namun dari jumlah itu sekitar 1,3 juta ton di antaranya diproses sendiri. "Tahun ini kami naikkan dua kali lipat jadi sekitar 2,6 juta ton," ujarnya.
Pabrik pengolahan CPO antara lain tersebar di Jakarta, Surabaya, dan Kalimantan Selatan. "Nanti ada pengembangan di Lampung. Sementara nilai investasi untuk menaikkan produksi CPO itu US$ 400-500 juta," katanya.
Menurut Susanto, hasil panen CPO dari perkebunan perseroan mencapai 5 ton per hektare per tahun atau sekitar 24-25 ton per hektare TBS (tandan buah segar). Sementara perkebunan plasma mencapai 5,2 ton per hektare atau sekitar 26-27 ton per hektare TBS.
Tahun ini Susanto memperkirakan harga pasaran CPO bakal bertahan di kisaran US$ 1.000-1.200 per ton. Beberapa negara mitra ekspor perseroan selama ini seperti Cina, Eropa, dan India.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terkait
Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih
13 jam lalu
Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen
14 jam lalu
Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini
Baca SelengkapnyaCIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS
14 jam lalu
Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden
21 jam lalu
Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan
23 jam lalu
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaLuhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia
1 hari lalu
Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaWakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor
1 hari lalu
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?
2 hari lalu
Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?
Baca SelengkapnyaKejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain
2 hari lalu
Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.
Baca SelengkapnyaLPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024
3 hari lalu
Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.
Baca Selengkapnya