TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengungkapkan pihaknya tengah mengupayakan penerbitan sukuk untuk pembiayaan proyek secara langsung (project financing). "Peraturan Pemerintah (PP) sudah keluar jadi kami pada dasarnya bisa melakukan," ujar Rahmat, Kamis, 23 Februari 2012.
Saat ini, Kementerian Keuangan tengah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengenai rencana tersebut. "Bappenas itu akan menyediakan proyek-proyeknya, kami akan menerbitkan surat utang di dalam negeri maupun di luar negeri untuk membiayai proyek-proyek itu," ujarnya.
Rahmat menjelaskan, proyek yang akan dibiayai tahun ini melalui sukuk kemungkinan proyek infrastruktur. "Prosesnya masih lama saya kira, karena kami harus membicarakan dengan Bappenas dan kementerian lembaga yang mengerjakan itu. Tapi kami sudah punya rencana untuk melakukan koordinasi dalam waktu dekat termasuk dengan sekretariat MP3EI," ujarnya.
Tahun ini, Rahmat berharap, ada satu atau dua sukuk proyek yang bisa diterbitkan. Sukuk bisa diterbitkan di dalam maupun di luar negeri. "Kami punya fleksibilitas untuk menerbitkan mana yang paling murah di pasar," ujarnya.
Tenor sukuk dipastikan jangka panjang karena untuk pembiayaan infrastruktur. Besaran imbal hasilnya sendiri disesuaikan dengan kebutuhan dana.
Rahmat optimistis dengan penerbitan sukuk tersebut. Ia mengacu pada banyaknya permintaan dalam lelang sun maupun sukuk, utamanya dari asuransi dan dana pensiun lokal. "Malah sekarang yang turun itu dari asing. Asing itu turun karena begitu Indonesia sudah investment grade asing sudah membeli cukup banyak. Sangat agresif dan sekarang saatnya mereka profit taking karena harganya sudah naik dan yield turun."
Sukuk untuk pembiayaan proyek negara disalurkan melalui dua mekanisme. Pertama, pembiayaan langsung untuk proyek tersebut atau project financing dan melalui underlying asset. Menurut Rahmat, pemerintah akan melakukan lelang sukuk secara reguler baik untuk yang project financing maupun underlying asset.
MARTHA THERTINA
Berita terkait
Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini
54 hari lalu
Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.
Baca SelengkapnyaMinat Investor pada Surat Utang Negara Tinggi
13 Desember 2023
Pemerintah menyebut minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) terakhir tahun ini relatif baik.
Baca SelengkapnyaSurat Utang Negara: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya
17 November 2023
Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaMemahami 4 Jenis Investasi Jangka Pendek dan Tips Memulainya
16 Agustus 2023
Investasi jangka pendek adalah bentuk investasi dengan jangka waktu yang relatif singkat. Simak penjelasan 4 jenis dan cara memulainya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Samurai Bonds Senilai Rp11,35 T, Apa Artinya?
23 Mei 2023
Surat Utang Negara dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bonds) setara Rp11,35 triliun itu diterbitkan pada 19 Mei 2023. Ini artinya.
Baca SelengkapnyaKetahui Apa itu Surat Utang Negara dan Tujuan Penerbitannya
9 Januari 2023
Surat Utang Negara merupakan salah satu surat berharga yang dapat dijadikan investasi. SUN ini diterbitkan dalam bentuk yang dapat diperdagangkan dan tidak.
Baca SelengkapnyaLelang 7 Seri Surat Utang Negara Hari Ini, Pemerintah Raih Rp 19,2 Triliun
3 Januari 2023
Lelang surat utang negara atau SUN dilaksanakan pada Selasa, 3 Januari 2023, pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB.
Baca SelengkapnyaLelang 7 Surat Utang Negara Hari Ini, Pemerintah Targetkan Kantongi Rp 23 Triliun
3 Januari 2023
Pemerintah bakal melelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Selasa, 3 Januari 2023. Pelaksanaan lelang akan dimulai pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah
22 Oktober 2022
Pemanfaatan utang negara yang produktif serta sumber pembiayaan yang efisien dan berisiko rendah akan meringankan beban generasi mendatang.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Tekanan Aliran Modal Asing Keluar Meningkat pada Kuartal III - 2022
20 Oktober 2022
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan tekanan aliran modal asing yang ke luar Indonesia terus meningkat terutama dalam bentuk investasi portofolio.
Baca Selengkapnya