TEMPO.CO, Jakarta - Meredanya apresiasi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap euro membuat tekanan terhadap rupiah juga berkurang. Munculnya harapan International Monetary Fund (IMF) yang akan memberikan dana talangan sekitar 14,5 miliar euro kepada Yunani untuk membayar utang yang jatuh tempo pada Maret mendatang mampu memicu penguatan mata uang Uni Eropa. Walhasil, mata uang Asia, termasuk rupiah, juga ikut menguat.
Di transaksi pasar uang hari ini, Jumat, 17 Februari 2012, rupiah ditransaksikan menguat 63 poin (0,69 persen) ke level 9.030 per dolar AS.
Kepala Treasury Bank BNI Nurul Eti Nurbaeti mengungkapkan masuknya aliran dana asing ke bursa seiring naiknya harga saham serta adanya ekspektasi bahwa Uni Eropa akan menyetujui kucuran dana bagi Yunani pada pertemuan Senin pekan depan memicu aksi risk appetite (keberanian investor mengambil risiko) di pasar. Hal ini memicu apresiasi euro dan mata uang global lainnya terhadap dolar AS.
Sebelumnya, euro sempat tertekan hingga ke US$ 1,3 setelah Uni Eropa menunda dana talangan bagi Yunani senilai 130 miliar euro setelah pemilu, April mendatang. Namun munculnya harapan IMF akan memberikan dana talangan 14,5 miliar euro agar Yunani terhindar dari default (gagal bayar) utang yang jatuh tempo 20 Maret memberikan angin segar di pasar finansial domestik. “Namun, untuk mendapatkan bantuan 130 miliar euro, pemerintah Yunani yang baru hasil pemilihan umum mendatang harus konsisten melaksanakan pengetatan anggaran sesuai tuntutan para kreditor,” tuturnya.
Membaiknya data-data ekonomi AS yang dirilis sehingga memicu kenaikan harga saham di bursa Wall Street dan bursa regional juga turut memberikan dukungan bagi penguatan rupiah dan mata uang Asia lainnya.
Di akhir pekan ini, dolar Singapura ditutup menguat 0,21 persen menjadi 1,2581 per dolar AS, won Korea Selatan naik 0,57 persen ke 1.125,5, peso Filipina terapresiasi 0,52 persen ke 42,665. ringgit Malaysia menguat 0,53 persen, 3,043, serta baht Thailand juga terapresiasi 0,06 persen menjadi 30,79 per dolar AS. Dan indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya, hingga pukul 17.57 WIB, melemah 0,065 poin (0,08 persen) ke level 79,39.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS
9 jam lalu
Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
23 jam lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
8 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
9 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
11 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
11 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
11 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca Selengkapnya