April, Mandala Bisa Terbang Lagi  

Reporter

Editor

Minggu, 29 Januari 2012 20:21 WIB

Pesawat Mandala Airlines. TEMPO/ Aryus P Soekarno

TEMPO.CO, Surakarta - Maskapai penerbangan nasional, Mandala Airlines, bersiap terbang lagi tahun ini. Perusahaan yang 51 persen sahamnya kini dimiliki Saratoga Capital ini akan beroperasi mulai April mendatang.



Menurut Direktur Utama Saratoga Capital, Sandiaga Salahudin Uno, saat ini, pihaknya masih menunggu sertifikat kelayakan terbang atau Air Operator Certificate (AOC) dari Kementerian Perhubungan. Dia optimistis dalam satu atau dua pekan mendatang sertifikat tersebut akan terbit.



Menurutnya, setelah sertifikat itu keluar dua bulan kemudian maskapainya bisa beroperasi. "Jadi jika Februari kami sudah dapat AOC, sekitar April sudah bisa terbang," kata dia, Minggu, 29 Januari 2012.


Advertising
Advertising


Rencananya Mandala akan mengarungi rute lama yang pernah mereka operasikan. Sandi berkilah, rute-rute lama masih jadi prioritas karena tergolong rute gemuk.

Dia memaparkan beberapa trayek penerbangan yang bakal digarap Mandala yakni Jakarta-Medan, Jakarta-Denpasar serta Jakarta-Singapura. Tapi tak tertutup kemungkinan maskapai yang didirikan oleh lembaga terafiliasi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) pada 1969 ini memiliki jalur penerbangan baru. ""Kami juga berencana membidik rute internasional, dan hingga kini perampungan rencana rute masih dibahas," ujarnya.



Untuk melayani penumpang, kata Sandi melanjutkan, saat ini sudah disiapkan 10 pesawat jenis Airbus A-320. Namun ia mengaku tak ingat, apakah pesawat tersebut dimiliki sendiri atau disewa. Yang jelas ke depan Mandala akan fokus melayani segmen penerbangan murah atau low cost carrier dengan sasaran penumpang masyarakat kelas menengah ke atas.



Sebelumnya, pada 13 Januari 2011 Mandala berhenti beroperasi karena masalah utang senilai Rp 800 miliar pada 271 kreditur, diantaranya para lessor atau pemilik pesawat. Setelah menutup kegiatan, maskapai ini mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, sembari mencari investor baru.

Akhir Februari 2011, para kreditor menyetujui untuk merestrukturisasi utang Mandala menjadi saham. Sebanyak 70,58 persen kreditor menyetujui restrukturisasi utang maskapai ini sebesar Rp 2,4 triliun. Manajemen Mandala kemudian menyatakan kembali beroperasi pada bulan Juni 2011.



Juru bicara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Israful Hayat, mengatakan, proses uji atau demo pesawat serta verifikasi kelengkapan pesawat itu akan dilakukan hingga pekan kedua Februari mendatang. "Jika proses ini selesai pada pekan ketiga Februari, pesawat Mandala sudah bisa terbang," ujarnya.



UKKY PRIMARTANTYO | ARIF ARIANTO








Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

53 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

11 Maret 2024

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

9 Maret 2024

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

9 Maret 2024

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

8 Maret 2024

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya