TEMPO.CO, Jakarta- Pasokan minyak Indonesia benar-benar terancam, jika Iran merealisasikan ancaman pemblokiran Selat Hormuz di Teluk Persia. Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Mochammad Harun, Indonesia biasa mendatangkan 60 ribu barel minyak per hari dari Timur Tengah, yang diantarkan melalui Pelabuhan Ras Tannurah yang terletak di Teluk Persia.
"Jika sampai diblokade terpaksa kami mencari pasokan minyak dari negara lain," kata dia di kantornya, Selasa 24 Januari 2012.
Menurut Harun, minyak dari Timur Tengah akan diolah menjadi berbagai jenis bahan bakar di Kilang Pertamina Cilacap. Kilang berkapasitas 350 ribu barel per hari itu juga mengolah minyak dari negara lain seperti Singapura, Malaysia dan China.
Ia menegaskan meski saat ini belum ada gangguan pasokan dari Saudi Arabia, Pertamina telah menyiapkan antisipasi. Salah satunya dengan meminta pemerintah untuk memerintahkan para pengelola Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menjual minyak mentah ke kilang-kilang milik Pertamina. "Kami akan membeli minyak-minyak tersebut dengan harga pasar." ujarnya.
Apabila permintaan tersebut tak mendapat tanggapan, Pertamina terpaksa membeli minyak dari pasar Asia. Tetapi harganya jauh lebih mahal. Harun memperkirakan, Jika Iran merealisasikan ancamannya , harga minyak dapat melambung hingga diatas US$ 150 per barel. "Harga pasaran diluar juga akan terdongkrak, itu yang kami khawatirkan." katanya.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita terkait
Bakamla Tangkap Tanker Penyelundup BBM di Batam
27 Agustus 2022
Kejadian tersebut bermula saat petugas Bakamla berpatroli mendeteksi adanya sebuah tanker mencurigakan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bebaskan Kapal Tanker Iran MT Horse
30 Mei 2021
Bakamla menyita kapal MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Freya berbendera Panama atas dugaan transfer minyak ilegal 24 Januari lalu
Baca SelengkapnyaPolda Metro Bongkar Praktik Penggelapan Minyak Goreng Curah
21 April 2017
Pelaku penggelapan minyak goreng curah merusak segel pabrik dan mengeluarkan minyak ke penadah hingga 10 ton per bulan.
Baca SelengkapnyaAtasi Pencurian Minyak, BPH Migas Libatkan KPK
4 April 2017
BPH Migas menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menanggulangi pencurian bahan bakar minyak.
Baca SelengkapnyaDiselundupkan ke Timor Leste,Aparat Belu Sita 1705 Liter BBM
28 Februari 2017
Aparat satgas perbatasan RI-Timor Leste Yonif 641 Beruang dan Bea Cukai Kabupaten Belu, NTT, mengamankan 1.705 liter BBM yang hendak diselundupkan.
Baca SelengkapnyaReaksi DPR Soal Pengeboran Minyak Ilegal di Musi Banyuasin
16 Januari 2017
Pengeboran ilegal memicu ledakan dan menyebabkan 18 korban luka di Talang Saba Dusun III, Kecamatan Plakat Tinggi, Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaPolisi Lhokseumawe Tangkap Truk Pembawa Minyak Mentah Ilegal
22 Juli 2016
Truk itu kini ditahan di Mapolres Lhokseumawe untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Premium ke Malabo Digagalkan, Begini Ceritanya
28 November 2015
Penyelundupan Premium Digagalkan, Begini Ceritanya
Bea-Cukai Tunggu Hasil Penyelidikan Kapal Sea Jade
2 Desember 2014
"Kami serahkan ke Polda biar diselidiki siapa yang punya, siapa bekingnya," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono di Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaBea-Cukai Amankan Dua Kapal Minyak Mentah
16 Oktober 2014
Kedua kapal dan muatannya tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah.
Baca Selengkapnya