Mau Bisnis di 2012? Inilah Bisnis yang Akan Moncer  

Reporter

Editor

Rabu, 28 Desember 2011 15:59 WIB

Ilustrasi. asia.ru

TEMPO.CO, Jakarta - Sektor industri pangan, industri jasa dan perhotelan, serta pertambangan dan energi diperkirakan bakal mengalami booming pada 2012. Permintaan di dalam negeri terhadap industri jasa, perhotelan, serta makanan di dalam negeri akan meningkat.

“Adapun pertambangan dan energi karena permintaan di beberapa negara yang tidak terkena krisis juga cukup besar,” tutur Didik J. Rachbini, Kepala Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia, di Jakarta, Rabu, 28 Desember 2011.

Menurutnya, pertumbuhan kelompok masyarakat yang memiliki daya beli tinggi saat ini cukup besar. Sehingga, permintaan terhadap sektor jasa dan produk makanan maupun perhotelan akan terus bertumbuh.

Dia menyebut, sektor konsumsi masih akan menyumbang sekitar 60 persen dari pertumbuhan ekonomi. “Namun, bila pemerintah tidak bisa menjaga kondisi yang nyaman bagi kalangan usaha, maka pertumbuhan industri di dalam negeri akan di bawah target pemerintah,” kata Didik.

Dia menyebut, angka pertumbuhan 7,1 persen yang dipatok pemerintah pada 2012 cukup rasional bila diimbangi dengan tingkat suku bunga kredit yang rendah. Begitu pun dengan infrastruktur dan energi, khususnya listrik yang memadai. “Bunga bank masih belum bersahabat, padahal Bank Indonesia sudah menurunkan BI Rate,” kata Didik.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Suryo Bambang Sulisto berharap suku bunga kredit perbankan bisa berada di level 8 persen atau kurang dari itu. Pasalnya, lanjut dia, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sudah berada di angka 6 persen.

Menurutnya, upaya BI tidak diikuti dengan penurunan tingkat bunga bank-bank komersial. Dia mensinyalir adanya ketidakefisienan bank-bank komersial. "Kontribusi bank-bank komersial di investasi perusahaan dan modal kerja masih rendah,” ujarnya.

Investasi yang disalurkan tak lebih dari 25 persen dan modal kerja sekitar 21 persen. Walhasil, sebut dia, hal ini kurang mendorong perkembangan sektor riil.

Hal senada juga diungkapkan Didik Rachbini. Ia menyebut, ketidakefisienan bank terlihat dari masih tingginya biaya operasi, biaya bunga, serta biaya risiko. Semua komponen itu masih dalam komponen bunga.

ARIF ARIANTO


Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

7 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

9 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

10 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

10 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

11 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

11 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

11 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya