Pola Baru Transmigrasi: Pendatang dan Penduduk Lokal 50:50

Reporter

Editor

Senin, 22 Desember 2003 14:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan mengubah pola transmigrasi yang ada menjadi sistem proporsional. Dalam pola baru ini, perbandingan transmigran dan penduduk lokal sebesar 50:50. Kebijakan ini diambil menyusul penolakan sejumlah provinsi terhadap penempatan transmigran di wilayahnya. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea mengatakan hal itu di Jakarta, Senin (30/12). Jacob mencontohkan, provinsi yang menolak menerima transmigran antara lain Papua. Di propinsi tersebut, terjadi kecemburuan sosial antara penduduk setempat dengan transmigran. Terutama karena transmigran memproleh fasilitas seperti lahan pertanian. Kendati demikian, Jacob mengaku bisa memaklumi kejadian itu. “Mungkin sistemnya yang keliru,” ujarnya. Karena itu, pemerintah menawarkan alternatif penyelesaian berupa sistem proporsional. Bahkan, kata Jacob, bila perlu 60 persen untuk penduduk setempat. Sisanya, baru ditempati transmigran dari berbagai wilayah di Indonesia. Sistem baru ini, menurut Jacob, telah diterapkan di berbagai provinsi seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi, Jambi, dan Sumatera Selatan. Sekitar 35 ribu Kepala Keluarga (KK) telah ditempatkan dengan sistem baru itu, sebagai uji coba. Mereka berasal dari Jawa dan sebagian TKI ilegal yang dipulangkan. Ke depan, Depnakertrans tidak akan memaksa wilayah untuk menerima transmigran. Pemerintah akan bertanya terlebih dulu, apakah daerah tersebut memerlukan transmigran atau tidak. Termasuk transmigran yang bagaimana. “Kalao butuh petani ya dikirim petani, kalau butuh pekerja dikirim pekerja,” katanya. Jadi daerah yang mengusulkan. Sedangkan pusat hanya sebagai fasilitator saja. Selain itu, masyarakat yang akan ditransmigrasikan juga akan melalui proses seleksi yang lebih ketat. Akan diseleksi apakah orang tersebut pantas untuk ditransmigrasikan atau tidak. Mereka akan dilatih di balai-balai pelatihan pemerintah. Jacob juga menyesalkan puluhan hektar lahan PIR-Trans yang disita BPPN karena perusahannya bangkrut. Akibatnya para transmigran terlantar. Belakangan mereka menuntut pemerintah. Jacob mengaku telah memberikan tiga alternatif pilihan,yaitu kembali ke lokasi transmigran, relokasi ke tempat lain, atau pulang ke kampung masing-masing. Depnakertrans juga akan membicarakan dengan BPPN soal kemungkinan memanfaatkan lahan itu. Bahkan depnakertrans merencanakan untuk meminta lahan itu. “Daripada dijual juga tidak laku. Kita bisa cari investor baru,” katanya. Saat ini, pemerintah mengalokasikan dana untuk transmigrasi lebih dari Rp 600 miliar. Jumlah ini jauh lebih besar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 522 miliar. (Retno Sulistyowati --- Tempo News Room)

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

4 menit lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

11 menit lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

14 menit lalu

Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

Chen EXO meminta penonton mengiringinya bernyanyi dengan tepuk tangan karena music recorder sempat bermasalah.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

14 menit lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

15 menit lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

19 menit lalu

Microsoft Investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Catat, 5 Tips Lolos Wawancara Kerja Babak Terakhir

21 menit lalu

Catat, 5 Tips Lolos Wawancara Kerja Babak Terakhir

Sudah takukah Anda ada beberapa tips agar lolos wawancara kerja terakhir untuk suatu perusahaan?

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

21 menit lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

22 menit lalu

Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo Y18 ditenagai chipset MediaTek Helio G85.

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

32 menit lalu

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

Badan Tim Nasional (BTN) memanggil Elkan Baggott untuk memperkuat timnas Indonesia U-23 menghadapi Guinea

Baca Selengkapnya