Menneg BUMN: Penjualan Indosat Tak Akan Dibatalkan

Reporter

Editor

Senin, 22 Desember 2003 11:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah tidak akan membatalkan penjualan PT Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia (STT) kendati akhir-akhir ini banyak pihak yang menolak privatisasi BUMN itu. “Kalau kita harus mencabut keputusan ini, yang rusak nama kita juga,” kata Menneg BUMN, Laksamana Sukardi, pada pers di Hotel Shagrilla, Jakarta, Sabtu (28/12) malam. Menurut Laksamana, proses penjualan PT Indosat telah dilakukan sesuai dengan alur yang diatur oleh Ketetapan MPR dan APBN, serta UU Propenas. Karena itu, pembatalan penjualan adalah hal yang nyaris tidak mungkin. “Saya kira akan sulit, ya, karena prosesnya kan sudah dilakukan dari A sampai Z,” katanya. Karena itu, Menneg BUMN meminta pengertian dari semua pihak untuk menerima hasil akhir dari proses privatisasi itu. Penjualan Indosat ini, lanjutnya, sebenarnya telah memberikan dampak positif terhadap Indonesia. Selain menguatkan nilai tukar rupiah, transaksi penjualan ini membuat indeks saham BUMN lainnya, seperti Telkom, ikut terdongkrak naik. Sehingga stabilitas dan kepercayaan internasional pada Indonesia setelah tragedi Bali pulih kembali. “Paling tidak dalam arah pemulihan,” katanya. Kendati demikian Laksamana mengakui, sosialisasi terhadap proses privatisasi masih kurang. Akibatnya, masih muncul banyak pertanyaan maupun kecurigaan terhadap proses tersebut. Ia pun menyadari bahwa gejala serupa kerap terjadi pada proses privatisasi pada BUMN lainnya. Namun, pihaknya tetap terbuka pada setiap pertanyaan seputar proses penjualan itu. “Kami akan minta pada Badan Pemeriksa Keuangan melakukan audit semua transaksi privatisasi," ujarnya. Langkah itu diambil agar munculnya kecurigaan telah terjadi penyelewengan bisa diketahui. Laksamana yang juga mantan politisi PDI Perjuangan itu juga yakin para pekerja PT Indosat akan dapat diajak berdialog. Karena, privatisasi antara lain juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para karyawan itu. "Kesejahteraan dan karir karyawan justru akan semakin baik setelah BUMN itu diprivatisasi," tandasnya. Ketika dikonfimasi adanya paratai politik yang mencoba menggiring isu privatisasi Indosat ke panggung politik, ia menjawab," Saya tidak tahu menahu soal itu," ujar Laksamana. Bisa jadi, partai-partai itu bereaksi negatif karena tidak mendapat ‘kue lezat’ dari penjualan itu. “Kami sendiri juga nggak kebagian fee dalam hal ini, tidak ada fee buat kami,” kata dia. Saat diminta komentarnya soal somasi Amien Rais, Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Laksamana memilih bungkam. "Soal itu kami persilakan pada lawyer kami untuk menanganinya,” ujarnya pendek. (Dara Meutia Uning- Tempo News Room)

Berita terkait

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

27 menit lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

44 menit lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

44 menit lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

50 menit lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

1 jam lalu

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.

Baca Selengkapnya

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

1 jam lalu

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

1 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

1 jam lalu

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk Pilpres 2024 resmi bubar. Akhir dari tim kampanye mantan pasangan calon nomor urut tiga itu diumumkan oleh Ganjar dalam acara halalbihalal TPN di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Arti Warna Lidah dan Masalah Kesehatan di Baliknya

1 jam lalu

Arti Warna Lidah dan Masalah Kesehatan di Baliknya

Tak hanya karena sisa warna makanan yang baru disantap, perubahan warna lidah juga bisa terkait penyakit, jadi waspadalah.

Baca Selengkapnya