Pengusaha Berselisih Soal Ekspor Rotan

Reporter

Editor

Rabu, 9 November 2011 04:27 WIB

Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi memeriksa rotan yang hampir diekspor secara ilegal di gudang Bea Cukai Semarang, Jumat (13/11). Petugas juga menyita kayu sonokeling olahan yang akan diekspor ilegal. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO Interaktif, Jakarta:-- Para pengusaha berselisih pendapat menyikapi keputusan pemerintah melarang ekspor rotan. Sejumlah pengusaha menilai pelarangan ekspor rotan ini terlalu terburu-buru dan akan merugikan sejumlah pihak, terutama sektor hulu di daerah penghasil rotan.

"Merugikan perekonomian bangsa dan mengancam kelestarian rotan," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Mansur. Selasa 8 November 2011.

Keputusan pemerintah menghentikan ekspor rotan mulai akhir tahun ini dianggap kurang tepat. Sebab, kapasitas industri pengolahan rotan atau mebel rotan belum mampu menyerap potensi produksi rotan nasional, yang diperkirakan mencapai 300-400 ribu ton per tahun.

Tahun lalu industri hanya menyerap 30 ribu ton produksi rotan dan angkanya turun menjadi hanya sekitar 15 ribu ton. Selain itu, industri dalam negeri baru mampu menyerap delapan jenis rotan dari 300 jenis rotan yang tumbuh di dalam negeri.

Karena itu, Kadin meminta kebijakan tata niaga rotan baru nantinya memperhatikan kepentingan industri hulu sampai hilir produk rotan. Pemerintah juga diminta mengontrol produk rotan plastik.

Permintaan itu diungkapkan seusai rapat yang melibatkan Kadin, Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia, serta Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia kemarin. Sayangnya, pertemuan tersebut tidak melibatkan Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), yang selama ini mendesak agar ekspor rotan dilarang.

"Kadin sudah berupaya mengundang AMKRI dalam pertemuan ini, tapi AMKRI tidak datang," kata Natsir. Keputusan para pengusaha tetap bulat karena AMKRI selama ini tidak tercatat sebagai anggota Kadin, tidak seperti Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI) serta Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia.

Sekretaris Jenderal APRI Lisman Sumardjani juga membantah tudingan ekspor rotan menjadi penyebab terpuruknya industri mebel rotan. Hal ini terlihat dari kebijakan proteksi rotan selama 25 tahun belakangan yang malah merugikan petani, pengepul rotan, dan industri mebel rotan. "Ini bukti bahwa buka-tutup ekspor rotan tidak memiliki korelasi dengan terpuruknya industri saat ini."

Namun Ketua Umum AMKRI Hatta Sinatra sepakat dengan kebijakan pemerintah. Pelarangan ekspor rotan malah akan mengundang sejumlah investor asing, seperti dari Taiwan dan Cina, yang ingin masuk Indonesia. "Karena bahan baku di sini tersedia dan harga bahan baku yang mereka peroleh di dalam negeri lebih baik," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan secara lisan telah menyatakan akan menghentikan ekspor rotan yang berlaku efektif pada akhir 2011. Beleid rotan diyakini tidak akan merugikan pihak terkait.

Produksi rotan bisa pun diharapkan bisa diserap oleh industri dalam negeri sehingga tidak ada ketimpangan kesejahteraan. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi meminta kebijakan larangan ekspor rotan berlaku permanen.

l AGUNG SEDAYU | RR ARIYANI

Berita terkait

Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh

4 Januari 2023

Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh

Keunggulan dari produk Dona Doni yaitu selalu melayani kebutuhan pelanggan dengan aneka desain produk yang variatif.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan

25 Juni 2019

Penyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan

Muatan tak dilengkapi dokumen kepabeanan ekspor rotan yang sah seperti surat pemberitahuan ekspor barang, persetujuan ekspor dan karantina tumbuhan.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa dan Indonesia Sepakati Skema Lisensi Ekspor Kayu  

24 April 2016

Uni Eropa dan Indonesia Sepakati Skema Lisensi Ekspor Kayu  

Indonesia dan Uni Eropa pun sepakat mempromosikan perdagangan kayu yang diproduksi secara legal.

Baca Selengkapnya

Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

21 Februari 2016

Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

Anjloknya harga rotan Kalimantan akibat pasokan rotan tak terserap industri mebel dalam negeri. Sebaliknya pemerintah melarang ekspor rotan.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia

18 November 2015

Uni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia

Uni Eropa bersikap terbuka dengan permintaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar lisensi Forest Law Enforcement Governance and Trade

Baca Selengkapnya

2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen

5 Juli 2013

2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen

Ekspor produk rotan akan lebih ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

13 Juni 2013

Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

Ketika ada larangan ekspor bahan baku rotan, seharusnya
pengusaha produk rotan tidak perlu bingung lagi mencari bahan
baku.

Baca Selengkapnya

Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor

9 Mei 2013

Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor

Asmindo keberatan dengan kebijakan Kementerian Pertanian yang mengharuskan karantina untuk produk ekspor

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Rotan Indonesia Meningkat  

28 Januari 2013

Ekspor Produk Rotan Indonesia Meningkat  

Peningkatan ekspor produk rotan ini disebabkan oleh penurunan produksi furnitur rotan Cina karena negara tersebut tidak lagi memiliki bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan  

9 Januari 2012

Pengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan  

Kami sih sudah siap, tapi rotannya yang belum tersedia."

Baca Selengkapnya