TEMPO Interaktif, BRUSSEL:– Pemimpin negara-negara Eropa agaknya sudah menempuh langkah berarti untuk menyelesaikan krisis yang mendera kawasan tersebut. Dalam pertemuan yang digelar di Brussel Belgia, Senin 24 Oktober 2011, membuahkan satu keputusan untuk menekan neraca bank sentral Eropa (Europe Central Bank—ECB) demi percepatan pengucuran dana penyelamatan bank-bank di kawasan tersebut.
Presiden Prancis Nicholas Sarkozy mengatakan, sesi yang membahas penyelamatan perbankan berjalan cukup lancar. Rencana detil mengenai hal ini pun mulai disusun.
Namun demikian pembicaraan soal penyelamatan Yunani belum mengalami kemajuan. Dalam pertemuan itu muncul pendapat bahwa restrukturisasi utang Yunani akan dikecualikan dari upaya penanganan krisis.
Sebabnya pemimpin Eropa bisa menekan para pemegang obligasi negeri para dewa itu untuk rela 'menerima kerugian' lantaran dananya tak diganti. “Tapi pembicaraan soal Yunani belum ada kemajuan.” kata dia seperti dikutip Bloomberg.
Pertemuan yang digelar kemarin bisa dikatakan sebagai ajang pemanasan menjelang konferensi tingkat tinggi pemimpin Eropa, Rabu mendatang. Konferensi itu diharapkan bisa memuluskan pengucuran bantuan tambahan untuk perbankan Eropa serta penyelamatan negara yang didera utang seperti Yunani.
Namun mentoknya pembicaraan soal penyelamatan Yunani kali ini dinilai mengecewakan. Pasalnya jika tak segera dicarikan solusi, krisis ini bakal mengguncang perekonomian negara lain seperti Spanyol dan Italia serta berpotensi menjerumuskan dunia pada resesi panjang.
Meski pertemuan penting telah berlangsung, detil dan cetak biru rencana penyelamatan Eropa yang telah dibahas belum akan dirilis hingga konferensi tingkat tinggi selesai. Rencananya, pertemuan lanjutan nanti akan diawali rapat 27 pimpinan Uni Eropa dan dilanjutkan dengan pembicaraan 17 Menteri Keuangan untuk membicarakan detil rencana tersebut. .
Toh paling tidak, kemajuan yang dicapai kemarin membuat sebagian kalangan optimistis. Charles Deibel, kepala strategi pasar Llyod Bank di London menyatakan rencana yang telah disusun kemarin merupakan solusi yang komprehensif atas krisis Eropa.
FERY FIRMANSYAH