Bulog Jajaki Tambah Impor 700 Ribu Ton Beras dari Vietnam  

Reporter

Editor

Jumat, 30 September 2011 12:45 WIB

ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

TEMPO Interaktif, Jakarta - Perum Bulog sedang melakukan pembicaraan intensif dengan pemerintah Vietnam untuk menambah impor beras 700 ribu ton hingga awal tahun depan. “Sekitar dua atau tiga pekan lalu kami sudah sepakati tambahan 400 ribu ton. Vietnam juga siap menyediakan 300 ribu ton lagi hingga awal tahun depan,” kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso ketika dihubungi Tempo, Jumat, 30 September 2011.

Meski cadangan Bulog cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga enam bulan ke depan, menurut Sutarto, pemerintah akan terus mencari peluang menambah stok, termasuk lewat penyerapan beras petani dan pembelian impor. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya paceklik dan pembagian beras warga miskin ke-13 sehingga menurunkan cadangan. Pemerintah menargetkan Bulog untuk memiliki cadangan 2 juta ton beras tahun ini.

Tambahan impor dari Vietnam di luar kesepakatan pembelian 500 ribu ton yang sudah ditandatangani kedua pihak. Dengan demikian, total impor beras dari Vietnam mencapai 1,2 juta ton. Agustus lalu, pemerintah meneken perjanjian dengan Thailand dan Vietnam untuk memperpanjang perjanjian impor, yang berakhir pada 2011 dan 2012. Dalam perjanjian itu, Vietnam dan Thailand sepakat menjual berasnya masing-masing 500 ribu ton dan 300 ton.

Namun, Selasa, 27 September 2011, pemerintahan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra membatalkan penjualan 300 ribu ton beras ke Indonesia, yang sebelumnya telah disepakati pemerintahan lama pada pertengahan Agustus. Menteri Perdagangan Thailand Na Ranong Kittirat mengatakan harga yang disepakati tidak sesuai dengan keinginan pemerintah. “Sehingga kesepakatan itu tidak bakal terjadi. Kami berharap Indonesia akan mengerti,” kata Kittirat.

Sumber yang mengetahui kesepakatan itu mengatakan harga US$ 559 per ton yang disetujui Badan Usaha Logistik Thailand terlalu rendah. Setelah dikurangi biaya pengiriman US$ 30 per ton dan biaya lainnya, Thailand hanya menerima US$ 490. Sementara Perum Bulog menginginkan padi yang baru dipanen bukan stok lama. Padahal, kata Asosiasi Eksportir Beras Thailand, beras yang diinginkan Bulog memiliki kadar patahan 15 persen yang harganya saat ini US$ 600 per ton.

Ihwal pembatalan impor beras, hingga kini Sutarto belum mendapat informasi resmi. Namun Bulog akan terus berupaya menjalin komunikasi dengan Kementerian Perdagangan Thailand. Bulog juga melibatkan Kedutaan Besar Indonesia lantaran perjanjian itu merupakan kesepakatan antara pemerintah (government to government). "Kemungkinan Duta Besar akan bertemu dengan otoritas perdagangan Thailand dalam pekan ini,” ujar Sutarto.

BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Ribuan Ton Sitaan Kasus Beras Maknyuss dan Cap Jago Akan Dilelang

28 April 2018

Ribuan Ton Sitaan Kasus Beras Maknyuss dan Cap Jago Akan Dilelang

PT Indo Beras Unggul, produsen beras Maknyuss dan Cap Jago terjerat kasus produksi beras tak sesuai kemasan oleh Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI.

Baca Selengkapnya

Bulog Prediksi Beras Impor Tiba Hingga Pekan Depan

14 Februari 2018

Bulog Prediksi Beras Impor Tiba Hingga Pekan Depan

Perum Bulog memperkirakan Beras impor asal Vietnam dan Thailand akan tiba di Indonesia hingga pekan depan.

Baca Selengkapnya

Wapres: Impor Beras Lindungi Petani Daerah dari Lonjakan Harga

15 Januari 2018

Wapres: Impor Beras Lindungi Petani Daerah dari Lonjakan Harga

Pemerintah mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton.

Baca Selengkapnya

Impor Beras, Ini Alasan Mendag Pilih Kerjasama dengan PPI

13 Januari 2018

Impor Beras, Ini Alasan Mendag Pilih Kerjasama dengan PPI

Kemendag menunjuk langsung PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang merupakan BUMN untuk melakukan impor beras.

Baca Selengkapnya

Mendag: Beras Impor Masuk Pasar Antara Januari dan Februari

13 Januari 2018

Mendag: Beras Impor Masuk Pasar Antara Januari dan Februari

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan beras impor masuk pasar antara Januari dan Februari.

Baca Selengkapnya

Darmin Nasution Sebut Dua Alasan Mengapa Harus Impor Beras

13 Januari 2018

Darmin Nasution Sebut Dua Alasan Mengapa Harus Impor Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan alasan pemerintah harus menerbitkan impor beras khusus sebanyak 500 ribu ton.

Baca Selengkapnya

JK Usul Impor Beras, Mentan Yakin Stok Padi Pulih Januari

9 Januari 2018

JK Usul Impor Beras, Mentan Yakin Stok Padi Pulih Januari

Stok beras diperkirakan akan kembali pulih pada Januari.

Baca Selengkapnya

Ekspor Beras Perdana ke Malaysia, Menteri Pertanian Kirim 25 Ton

21 Oktober 2017

Ekspor Beras Perdana ke Malaysia, Menteri Pertanian Kirim 25 Ton

Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas 25 ton beras ke Malaysia.

Baca Selengkapnya

Menteri Enggar Tak Kuasa Larang Impor Singkong

27 Mei 2017

Menteri Enggar Tak Kuasa Larang Impor Singkong

Total impor singkong per Januari hingga April 2017 mencapai 1.234 ton.

Baca Selengkapnya

Indonesia Tak Impor Beras, Negara Lain Kelabakan

26 Maret 2017

Indonesia Tak Impor Beras, Negara Lain Kelabakan

FAO mengapresiasi langkah Indonesia yang bisa memenuhi kebutuhan berasnya.

Baca Selengkapnya