Kantor Pos Amerika Berharap Uluran Tangan Kongres  

Reporter

Editor

Selasa, 6 September 2011 07:02 WIB

AP/Richard Drew

TEMPO Interaktif, New York - Kantor Pos Amerika Serikat (The United States Postal Service) berharap Kongres dapat membantu menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.

Kantor Pos kekurangan arus kas dan terancam tidak dapat membayar kewajiban senilai US$ 5,5 miliar bulan ini. Bahkan jika dibiarkan, pada musim dingin mendatang, Kantor Pos akan menutup semua operasinya.

"Situasi kami sekarang sangat serius," kata Postmaster General Patrick R. Donahoe, Ahad, waktu setempat. Dia menegaskan jika Kongres tidak bertindak cepat, Kantor Pos dipastikan gagal bayar.

Dalam beberapa pekan belakangan, Donahoe telah melakukan serangkaian pemangkasan biaya untuk menekan defisit yang diperkirakan mencapai US$ 9,2 miliar pada tahun fiskal ini.

Ia antara lain menghapus pengiriman surat Sabtu, menutup lebih dari 3.700 lokasi pos, dan merumahkan 120 ribu pekerja atau hampir seperlima dari seluruh petugas pos.

Pemberhentian sementara itu mengejutkan karena tidak ada dalam klausul kontrak kerja karyawan. Kantor Pos menghadapi masalah sejak revolusi Internet menekan volume surat konvensional.

Peredaran surat konvensional turun 22 persen dari lima tahun lalu menjadi 167 juta lembar tahun ini. Diperkirakan pada 2020, volume surat akan turun menjadi 118 juta lembar. Undang-undang juga melarang Kantor Pos menaikkan ongkos kirim lebih tinggi dari inflasi.

Pada saat bersamaan, kontrak kerja yang dibuat bersama serikat pekerja pada beberapa dekade lalu tidak mengizinkan adanya pengurangan karyawan. Akibatnya, biaya operasi melonjak.

Padahal biaya tenaga kerja menghabiskan 80 persen pengeluaran agensi, jauh lebih tinggi ketimbang porsi 53 persen pada United Parcel Service dan 32 persen pada FedEx.

Pegawai Kantor Pos juga menerima tunjangan kesehatan yang lebih baik ketimbang pekerja federal lainnya. Pada Selasa mendatang, Komite Homeland Security and Governmental Affairs Senat akan menggelar rapat dengar pendapat dengan Kantor Pos.

"Situasinya genting," kata Thomas R. Carper, Senator Partai Demokrat dari Delaware yang memimpin subkomite bidang pos. "Jika senat tidak melakukan tindakan apa pun, layanan pos dipastikan terhenti tahun ini."

Menurut dia, penundaan pembayaran dana jaminan kesehatan para pensiunan senilai US$ 5,5 miliar tidak akan mendatangkan masalah dalam jangka pendek. Namun tahun berikutnya, Kantor Pos akan kehabisan dana untuk menggaji karyawannya atau membeli bensin.

NEW YORK TIMES | EFRI

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya