TEMPO Interaktif, Jakarta - Jatuhnya bursa dan mata uang regional membuat rupiah tidak mampu mengikuti penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG). Meningkatnya kekhawatiran investor terhadap perekonomian Amerika Serikat (AS) membuat dolar kembali terapresiasi terhadap mata uang utama dunia.
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya sore ini pukul 17.28 WIB menguat 0,271 poin (0,36 persen) ke level 75,027.
Di transaksi pasar uang Senin, 5 September 2011, nilai tukar rupiah ditutup pada level 8.542 per dolar AS atau melemah 23 poin (0,27 persen) dari posisi akhir pekan lalu.
Head of Treasury dari Bank Resona Perdania, Lindawati Susanto, menjelaskan, terdepresiasinya mata uang Asia seiring jatuhnya harga saham membuat rupiah gagal mendekati level 8.500 per dolar AS. “Meskipun indeks harga saham naik, tapi rupiah malah melemah,” tuturnya.
Kembali menguatnya kekhawatiran atas perekonomian AS dan krisis utang kawasan Eropa membuat dolar AS digdaya terhadap mata uang global, termasuk rupiah dan mata uang Asia lainnya. “Adanya ketidakpastian membuat para pelaku pasar kembali memegang dolar AS sebagai safe haven,” paparnya.
Kuatnya sentimen negatif dari faktor global membuat rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan. Untuk hari Selasa, 6 September 2011, rupiah diprediksikan akan ditransaksikan dikisaran antara 8.525 hingga 8.575 per dolar AS.
“Akan tetapi, fundamental makroekonomi Indonesia yang cukup solid dan prospek ekonomi yang masih cerah membuat pelemahan rupiah juga terbatas,” Lindawati menambahkan.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS
13 jam lalu
Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
1 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
5 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
8 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
9 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
11 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
11 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
11 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca Selengkapnya