Kenaikan Harga Jual Dorong Peningkatan Laba Timah  

Reporter

Editor

Kamis, 25 Agustus 2011 14:08 WIB

Tempo/Hendra Suhara

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kenaikan harga jual logam timah yang diterima PT Timah (Persero) Tbk menjadi pendorong peningkatan signifikan laba perseroan dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Sekretaris Perusahaan Perseroan Abrun Abubakar, harga jual logam timah pada semester pertama tahun ini sebesar US$ 29.541 per metrik ton. "Itu lebih tinggi 69 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 17.529 per metrik ton," kata Abrun dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 25 Agustus 2011.

Berdasarkan data, perseroan membukukan kenaikan laba yang signifikan pada semester pertama tahun ini. Laba periode berjalan perseroan sebesar Rp 688,99 miliar atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 322,31 miliar.

Kenaikan laba periode berjalan tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha pada tahun ini sebesar Rp 4,83 triliun atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,74 triliun. Sementara, beban pokok pendapatan sebesar Rp 3,57 triliun atau naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,06 triliun.

Beban pokok pendapatan yang hanya naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya mendorong kenaikan laba kotor sebesar Rp 1,25 triliun atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 689,07 miliar. Setelah dikurangi beban-beban usaha, laba sebelum pajak perseroan menjadi sebesar Rp 929,97 miliar atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 398,44 miliar.

Walau produksi dan penjualan logam timah mengalami penurunan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, laba tetap mengalami kenaikan karena meningkatnya harga jual logam timah yang diterima perseroan.

Produksi logam timah hingga Juni 2011 sebesar 18.455 metrik ton atau turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 19.501 metrik ton. Sementara penjualan logam timah pada semester pertama tahun ini sebesar 17.547 metrik ton atau turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 19.760 metrik ton.

Menurut Abrun, saat ini perseroan sedang berupaya meningkatkan pendapatan dengan fokus pada penjualan logam premium dan pengembangan produk hilir. "Perseroan juga sedang berupaya mengurangi ketergantungan dari penambangan darat dengan meningkatkan kapasitas produksi penambangan lepas pantai," kata Abrun.

Saat ini perseroan sedang membangun kapal keruk jenis Bucket Wheel Dredge (BWD). Kapal keruk tersebut tersebut dapat mengeruk lebih dalam dibandingkan kapal keruk Bucket Line Dredge (BLD) sehingga ditargetkan mendukung rencana perusahaan untuk go offshore go deeper.

Berdasarkan data, volume produksi biji timah dari tambang lepas pantai pada semester pertama ini adalah sebesar 8.255 ton.Sn atau menurun sekitar 9 persen dari semester pertama tahun sebelumnya sebesar 9.085 ton.Sn. Sementara total produksi bijih dari tambang darat menjadi sebesar 9.446 ton.Sn atau meningkat sekitar 11 persen dari semester pertama tahun sebelumnya sebesar 8.503 ton.Sn.

EVANA DEWI

Berita terkait

Harga Timah ICDX Capai Level Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir, Ini Sebabnya

1 Mei 2021

Harga Timah ICDX Capai Level Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir, Ini Sebabnya

Harga timah menyentuh rekor tertinggi US$ 32.400 per metrik ton dan merupakan harga tertinggi yang tercatat di Bursa timah ICDX sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Walhi Desak Eksploitasi Timah Pulau Lepar Dihentikan

27 Januari 2020

Walhi Desak Eksploitasi Timah Pulau Lepar Dihentikan

Ada 8 mata air di sekitar tambang timah di Pulau Lepar.

Baca Selengkapnya

Ekspor Timah Stop, Walikota Pangkalpinang Takut Investor Kabur

27 Juni 2019

Ekspor Timah Stop, Walikota Pangkalpinang Takut Investor Kabur

Smelter timah di Kawasan Industri Pangkalpinang saat ini sudah memberhentikan ribuan karyawannya.

Baca Selengkapnya

Belum Penuhi Syarat, Ekspor Timah Swasta di Babel Terhenti

12 Juni 2019

Belum Penuhi Syarat, Ekspor Timah Swasta di Babel Terhenti

Sejak Oktober 2018 belum ada tanda-tanda perusahaan tambang timah swasta itu akan kembali melakukan ekspor.

Baca Selengkapnya

Diduga Ada yang Ilegal, Ekspor Timah Perusahaan Ini Disetop

16 Oktober 2018

Diduga Ada yang Ilegal, Ekspor Timah Perusahaan Ini Disetop

Ekspor timah milik PT Panca Mega Persada dari Bangka Belitung diminta untuk disetop sementara. Polisi menduga ada perdagangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Polda Limpahkan Kasus Akiong, Bos Timah Ilegal, ke Kejaksaan

16 November 2015

Polda Limpahkan Kasus Akiong, Bos Timah Ilegal, ke Kejaksaan

Akiong ditangkap ketika membawa 18 ton timah ilegal ke Bangka Belitung.


Baca Selengkapnya

Harga Timah Anjlok, Ribuan Buruh di Bangka Belitung Kena PHK

23 Juni 2015

Harga Timah Anjlok, Ribuan Buruh di Bangka Belitung Kena PHK

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia mengingatkan pengusaha agar tidak sembarangan menetapkan kebijakan PHK.

Baca Selengkapnya

Jokowi: BUMN dan BUMS Bisa Kendalikan Timah Ilegal  

21 Juni 2015

Jokowi: BUMN dan BUMS Bisa Kendalikan Timah Ilegal  

Presiden Joko Widodo meminta badan usaha milik negara dan swasta dapat terlibat mengendalikan timah ilegal di pasar dunia

Baca Selengkapnya

Timah Dikeruk Habis dari Bangka Belitung, Siapa Untung?

8 April 2015

Timah Dikeruk Habis dari Bangka Belitung, Siapa Untung?

Timah batangan Indonesia diekspor ilegal ke negara tetangga dengan modus perdagangan antar pulau

Baca Selengkapnya

Harga Timah Anjlok, Stok PT Timah Melimpah di Tiga Negara  

8 April 2015

Harga Timah Anjlok, Stok PT Timah Melimpah di Tiga Negara  

Stok timah PT Timah Tbk di Belanda, Amerika Serikat, dan Singapura mencapai 40 persen dari stok timah di gudang Bursa Timah London (LME).

Baca Selengkapnya