TEMPO Interaktif, Jakarta - Peminat pembeli PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) terus bermunculan. Salah satunya, Pemerintah Daerah Sumatera Utara menyatakan minat menjadi pembeli Inalum.
Namun Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Anshari Bukhari menilai kemampuan keuangan daerah tidak cukup untuk melakukan pembelian itu. Hal serupa diungkapkan Pemerintah Daerah Sumatera Utara.
Anshari memandang pembelian Inalum hanya mungkin menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pembelinya bisa Pusat Investasi Pemerintah (PIP) atau Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Dari kedua lembaga yang disebut Anshari, hanya PPA yang belum menyatakan minat atau kesiapan untuk menjadi "tangan" pemerintah untuk membeli perusahaan patungan Indonesia-Jepang penghasil aluminium itu.
Anshari mengatakan berdasarkan arahan Wakil Presiden, penentuan pembeli Inalum sebaiknya dilakukan lewat mekanisme semacam "tender". "Tapi tender itu dilakukan di kalangan pemerintah," ujarnya.
Jika pembeli Inalum juga ditawarkan ke pihak swasta, tentu peminatnya semakin ramai. Sebab pembelian Inalum ini dilakukan berdasarkan nilai buku US$ 1,2 miliar pada 2013. Kalau ditawarkan ke pasar, nilainya bisa US$ 2 miliar.
Inalum merupakan proyek kerja sama Indonesia dan Jepang sejak 1982. Pemerintah Indonesia mempunyai saham 41,13 persen. Sementara pihak Jepang melalui PT Nippon Asahan Aluminium menguasai 58,87 persen.
Pemerintah memutuskan akan mengakhiri kerja sama dan mengambil alih semua saham milik Inalum pada 2013 mendatang. Nilai pembelian saham Inalum itu diperkirakan sekitar US$ 720 juta.
Sebelumnya, Direktur Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana masih membuka kesempatan pembelian Inalum, selain PIP. Setelah saham dikuasai, baru bisa ditawarkan lagi ke perusahaan nasional yang berminat.
EKA UTAMI APRILIA
Berita terkait
Mengenal Gigacasting, Teknologi yang Baru-Baru Ini Dipakai Toyota
6 November 2023
Teknologi Gigacasting banyak diminati produsen otomotif seperti Toyota dengan berbagai kelebihannya.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Beras, Ini 7 Komoditas yang Pernah Diimpor Indonesia dari Cina
19 Oktober 2023
Apa sajakah komoditas yang pernah diimpor Indonesia dari Cina?
Baca SelengkapnyaTips Membersihkan Alat Masak dari Kayu
11 Agustus 2023
Cara membersihkan alat masak dari kayu dengan alumunium atau stainlees steel tentu berbeda.
Baca SelengkapnyaSpesifikasi dan Keunggulan Jam Pintar, Apple Watch Series 8
14 Juli 2023
Fleksibilitas dalam pergelangan tangan melalui Apple Watch Series 8. Simak fitur-fitur canggihnya!
Baca SelengkapnyaBerikut 5 Negara Penghasil Bauksit Terbesar di Dunia
13 Juni 2023
Australia memproduksi 105 juta metrik ton pada tahun 2019 dan menduduki peringkat teratas dalam daftar negara penghasil bauksit dunia.
Baca SelengkapnyaBantah Lakukan Greenwashing, Adaro Minerals: Masih Pakai Batu Bara, Hidronya Baru Jadi 2030
11 Mei 2023
Adaro Minerals membantah tudingan greenwashing dalam memproduksi aluminium.
Baca SelengkapnyaDukung Hilirisasi Tambang, Adaro Minerals Targetkan Smelter Aluminum Rampung di 2025
11 Mei 2023
Adaro Minerals targetkan pengoperasian Smelter Aluminum di tahun 2025 sebagai bentuk dukungan hilirisasi tambang.
Baca SelengkapnyaYamaha Pabrik Motor Jepang Pertama Pakai Alumunium Ramah Lingkungan
6 Maret 2023
Yamaha Motor Co., Ltd tekah mengumumkannya pada 2 Maret 2023. Pabrikan motor Jepang ini pun mendorong penggunaan alumunium daur ulang.
Baca SelengkapnyaMini Cooper SE Convertible Pakai Velg Alumunium Daur Ulang
27 Februari 2023
Velg mobil Mini Cooper SE Convertible dibuat dari alumunium daur ulang sehingga tak memerlukan alumunium baru.
Baca SelengkapnyaPerang Rusia-Ukraina: Harga Alumunium Naik, Rantai Pasokan Potensi Terganggu
25 Februari 2022
Tingginya harga alumunium ini berpotensi menyebabkan gangguan pada rantai pasokan dunia, khususnya di bidang otomotif.
Baca Selengkapnya