Peringkat Utang Amerika Serikat Tetap AAA

Reporter

Editor

Kamis, 18 Agustus 2011 05:49 WIB

Tiga pialang memperhatikan pergerakan harga saham di bursa saham Sao Paulo, Brasil, (8/8). Indeks saham di Brasil mengalami penuruanan tajam akibat turunnya peringkat utang Amerika Serikat. AP/Andre Penner

TEMPO Interaktif, WASHINGTON - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mempertahankan peringkat utang Amerika Serikat, AAA, dengan prospek jangka panjang "stabil". Namun Fitch memperingatkan outlook bisa berubah menjadi negatif bila Kongres gagal memangkas defisit anggaran belanja.

Lembaga itu memutuskan memberi rating AAA karena peringkat itu adalah pilar utama Amerika. "Kunci dari pilar Amerika Serikat adalah kredibilitas yang tetap utuh," kata Fitch melalui keterangan tertulis.

Menanggapi peringkat tersebut, Gedung Putih gembira. "Kami percaya bahwa peringkat utang Amerika adalah AAA, tapi ini mengingatkan kita untuk memangkas defisit dan utang jangka panjang," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney.

Menurut Fitch, posisi fiskal pemerintah lemah. Kesepakatan utang dinilai langkah positif meski pemotongan defisit tak berhasil. Saat ini 70 persen saham pemerintah dimiliki oleh publik. Sejumlah negara besar di Eropa juga bernasib serupa, seperti Prancis dan Inggris dengan 75 persen utang dari publik. Total utang pemerintah Amerika terhadap publik bakal naik hingga 94 persen tahun ini.

Sesuai dengan kesepakatan, menurut Fitch, utang pemerintah akan mencapai 85 persen pada akhir dekade ini. Jika jumlah utang melampaui angka tersebut, Fitch akan mempertimbangkan peringkat AAA.

Dua pekan lalu, lembaga sejenis juga mengumumkan peringkat Amerika Serikat. Standard & Poor's (S&P) menurunkan peringkat utang jangka panjang dari AAA menjadi AA-plus untuk pertama kalinya, dengan outlook negatif. "Dalam dua tahun terakhir, penurunan peringkat utang Amerika mungkin akan terjadi lagi jika tidak ada kemajuan kesenjangan utang pemerintah," kata S&P beberapa waktu lalu.

Begitu pula Moody Investors Service. Menurut mereka, peringkat utang Amerika masih bertengger pada AAA tapi berprospek negatif.

Pemerintah Amerika tak menerima anjloknya rating tersebut. Juru bicara Departemen Keuangan Amerika Serikat sebelumnya menyatakan ada kesalahan dalam analisis S&P.


l The Washington Post | AP | Dewi Rina

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya