BI: Pembelian SBN untuk Stabilkan Rupiah  

Reporter

Editor

Jumat, 12 Agustus 2011 09:33 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO Interaktif, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulia menyatakan pembelian Surat Berharga Negara dilakukan untuk menjaga kestabilan rupiah. SBN merupakan bagian dari instrumen operasi pasar terbuka, selain Surat Berharga BI, Term Deposit, dan lainnya.

"Implementasi Operasi Pasar Terbuka tentu ditujukan untuk stabilitas moneter, di antaranya pasti untuk menjaga kestabilan rupiah di samping pencapaian kestabilan harga atau inflasi," kata Budi kepada Tempo melalui lewat pesan pendek, Kamis, 11 Juli 2011.

Budi menambahkan, strategi ini lebih merupakan pengayaan operasi pasar terbuka. "Karena pada prinsipnya ini menggabungkan pelaksanaan dua transaksi OPT menjadi satu atau bersamaan dengan cara lelang," tutur Budi.

Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan akan menyerap Surat Berharga Negara milik pemerintah. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran BI No.13/20/DPM tanggal 8 Agustus 2011 perihal Perubahan Kedua atas Surat Edaran BI No.12/18/DPM tanggal 7 Juli 2010 tentang Operasi Pasar Terbuka.

Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa Bank Indonesia dalam rangka Operasi Pasar Terbuka dapat melakukan absorpsi likuiditas dan atau injeksi likuiditas dengan menggunakan satu atau lebih instrumen. Tujuannya untuk mempengaruhi likuiditas di pasar uang maupun untuk menjaga ketersediaan instrumen operasi moneter.

Menurut bank sentral, ini diperlukan dalam pencapaian sasaran operasional kebijakan moneter Bank Indonesia. Salah satu instrumen yang akan saat ini akan dipakai oleh BI adalah melakukan transaksi penjualan valuta asing terhadap rupiah oleh Bank Indonesia dan transaksi pembelian SBN secara outright oleh Bank Indonesia.

FEBRIANA FIRDAUS


Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

8 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

9 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya