Harga Baja Naik Setelah Lebaran  

Reporter

Editor

Kamis, 11 Agustus 2011 16:49 WIB

Investor Baja Tambah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Konsumsi baja dalam negeri diprediksi melonjak usai Lebaran hingga akhir tahun. Lonjakan konsumsi bakal diikuti kenaikan harga hingga 24 persen. "Totalnya naik 5 persen dibandingkan semester pertama lalu," kata Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel Tbk, Irvan Kamal Hakim, di Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2011.

Lonjakan konsumsi disebabkan sejumlah faktor. Pertama faktor psikologis masyarakat yang biasa menunda atau mengurangi proyek, termasuk konsumsi baja, saat 1-2 bulan mendekati Lebaran. Lantas 1-2 bulan usai Lebaran biasanya mereka akan mengejar penyelesaian proyek yang tertunda.

"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, konsumsi baja usai Lebaran selalu naik. Sebulan usai Lebaran konsumsi naik sampai 20 persen," katanya. Faktor lain, katanya, pembangunan proyek infrastruktur bakal lebih progresif pada semester kedua ketimbang semester pertama.

Kenaikan harga meliputi seluruh jenis produk baja. Seperti baja untuk pipa pancang naik 24 persen dari Rp 10 ribu pada Juni lalu menjadi Rp 12.400 per kilogram pada Desember nanti. Baja pipa air dari Rp 10.200 menjadi Rp 12.600, dan seng dari Rp 29.500 menjadi Rp 35.000.

Kenaikan harga bahan baku ikut mendorong lonjakan harga produk baja. Harga iron ore pada Juni lalu naik menjadi US$ 182 per ton. Begitu juga dengan scrap dan semi-finish atau slap yang masing-masing naik 21 dan 20 persen menjadi US$ 4.900 per ton untuk scrap dan US$ 709 per ton untuk slap.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Fazwar Bujang mengatakan kenaikan harga produk baja tersebut tampaknya tidak bisa dihindari. "Harga bahan baku naik. Tidak ada pilihan bagi produsen baja untuk tidak menaikkan harga baja karena biaya produksi tinggi," katanya.

Kini tengah terjadi lonjakan permintaan, khususnya pipa baja, baik di dalam negeri maupun di kawasan. "Banyak proyek dalam negeri yang membutuhkan pipa baja. Begitu pun Malaysia, Singapura, dan Papua Nugini," katanya. Hal itu pula yang menyebabkan harga pipa baja meroket.

Adapun konsumsi baja dunia juga bakal lebih tinggi ketimbang tahun lalu. ArcelorMittal S.A, produsen baja dunia, memperkirakan naiknya permintaan global sebesar 0,5 persen. "Melemahnya ekonomi Amerika Serikat menjadikan Cina memperkuat pembangunan sehingga konsumsi bajanya naik,” ujar Fazwar.

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

36 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

7 November 2023

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan total 9,5 juta ton baja hingga pembangunan tahap akhir.

Baca Selengkapnya

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

6 November 2023

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengungkap permintaan baja Indonesia meningkat menjadi 17,9 ton pada 2023.

Baca Selengkapnya

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

6 November 2023

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

Secara jangka panjang, ASEAN terutama Indonesia, masih menjadi wilayah yang menarik untuk investasi di industri baja.

Baca Selengkapnya

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

9 September 2023

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

Dinas Lingkungan Hidup DKI memberikan sanksi administratif kepada salah satu industri peleburan baja. Aktivitas cerobong harus dihentikan sementara.

Baca Selengkapnya

Dijuluki Dirut Spesialis BUMN Sakit, Inilah Profil Silmy Karim yang Bakal Dilantik Jadi Dirjen Imigrasi

27 Desember 2022

Dijuluki Dirut Spesialis BUMN Sakit, Inilah Profil Silmy Karim yang Bakal Dilantik Jadi Dirjen Imigrasi

Dirut Pt Krakatau Steel, Silmy Karim, terpilih sebagai Dirjen Imigrasi dan akan dilantik pada awal Januari 2023 mendatang.

Baca Selengkapnya

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Benarkan Dipilih Jadi Dirjen Imigrasi

27 Desember 2022

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Benarkan Dipilih Jadi Dirjen Imigrasi

Silmy Karim mengatakan pelantikannya sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham akan dilaksanakan awal bulan depan.

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

2 Desember 2022

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prediksi Utang Lunas 17 Tahun Mendatang, Dirut Krakatau Steel: Bisa Lebih Cepat Lagi

30 November 2022

Prediksi Utang Lunas 17 Tahun Mendatang, Dirut Krakatau Steel: Bisa Lebih Cepat Lagi

Emiten baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) memproyeksikan baru dapat melunasi sisa utang senilai US$1,7 miliar dalam 17 tahun.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

26 Juli 2022

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

Kemendag menargetkan ekspor baja dan besi US$ 30 miliar pada 2022.

Baca Selengkapnya