Petani Minta Indonesia Mencontoh Brasil

Reporter

Editor

Selasa, 9 Agustus 2011 18:46 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO Interaktif, Jakarta - Serikat Petani menilai persoalan kebijakan pangan seharusnya diurus terpisah, dan berada dalam satu badan khusus yakni Kementerian Pangan. "Pemerintah harus membentuk badan sendiri, karena pangan merupakan hal penting," kata Ketua Umum SPI Henry Saragih di Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2011.

Pangan, terutama beras, merupakan komoditas yang rentan terhadap fluktuasi harga. Lemahnya peran negara dalam distribusi pangan bisa membawa konsekuensi pada fluktuasi harga. "Harga komoditas strategis mengikuti mekanisme pasar, lalu diikuti kelangkaan komoditas pada waktu tertentu terutama menjelang hari raya," ujar Henry.

Fluktuasi harga pangan perlu dikendalikan. Sebab, sebagian besar masyarakat khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) rata-rata menghabiskan 73 persen pendapatan untuk membeli kebutuhan pangan. "Kalau harga tidak terkendali, masyarakat semakin sulit membeli pangan," ujarnya.

Bulog, kata dia, sebagai insutrumen pelaksana kebijakan pangan nasional terus mengalami pasang surut fungsi. Bulog harus menjadi lembaga sentral dalam menampung, mendistribusikan, dan menyimpan produksi pangan dalam negeri dan dalam mengimpor makanan yang terpaksa harus dilakukan.

"Bulog harus dikembalikan fungsinya sebagai lembaga yang memproteksi pangan nasional yang beberapa tahun belakangan mendapat gempuran keras dari pangan impor," ujar Henry.

Ketua SPI Wilayah Sumatera Barat Sukardi Bandang menyatakan, Indonesia termasuk negara pengimpor pangan terbesar di dunia. Dia mencontohkan, ternyata Indonesia mengimpor singkong dari Cina dan Italia. Padahal, Indonesia kaya sumber daya alam dan terkenal dengan tanah yang subur.

Rata-rata impor pangan Indonesia mencapai Rp 110 triliun per tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dari Januari-Juni 2011 Indonesia mengimpor singkong 4,73 juta ton senilai US$ 21,9 ribu. Jumlah itu terdiri atas impor dari Italia senilai US$ 20,64 ribu dan dari Cina sebesar US$ 1.273.

Desakan Serikat Petani agar pemerintah membentuk Kementerian Pangan juga didorong oleh tidak berfungsinya Badan Ketahanan Pangan. Henry kembali menjelaskan, terjadi ketidakselarasan antara kinerja Kementerian Perdagangan, Pertanian, Bulog, dan BUMN.

Serikat Petani meminta pemerintah mengadopsi sistem ang sama yang dianut oleh negara lain, seperti Brasil. "Disana ada badan terpisah yaitu Kementerian Keamanan Pangan, yang bekerja sendiri untuk menjamin pangan nasional di negaranya," ujarnya.

ROSALINA

Berita terkait

Petani di Berbagai Negara Menuntut Pemenuhan Hak, Apa Saja Hak Petani?

23 Februari 2024

Petani di Berbagai Negara Menuntut Pemenuhan Hak, Apa Saja Hak Petani?

Hak petani termasuk berbagi manfaat secara adil hingga hak untuk menyimpan dan menjual benih.

Baca Selengkapnya

Ragam Aksi Petani di Yunani, Prancis, dan India: Kaum Petani Semakin Terpuruk

23 Februari 2024

Ragam Aksi Petani di Yunani, Prancis, dan India: Kaum Petani Semakin Terpuruk

Aksi petani dan ribuan peternak di berbagai negara untuk menuntut pemerintah memenuhi hak-hak mereka dalam profesinya.

Baca Selengkapnya

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

23 Februari 2024

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.

Baca Selengkapnya

Ribuan Petani Jerman Gelar Protes Massal, Bawa Traktor Hingga ke Berlin

15 Januari 2024

Ribuan Petani Jerman Gelar Protes Massal, Bawa Traktor Hingga ke Berlin

Ribuan petani di Jerman menggelar protes kenaikan pajak oleh pemerintah. Mereka membawa traktor ke pusat kota Jerman.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh dan Petani Gelar Unjuk Rasa Desak Reforma Agraria

24 September 2022

Partai Buruh dan Petani Gelar Unjuk Rasa Desak Reforma Agraria

Partai Buruh Bersama organisasi buruh dan para petani menggelar unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, Sabtu, 24 September 2022.

Baca Selengkapnya

Pemerintah India Kecam Dukungan Rihanna Terhadap Aksi Petani

5 Februari 2021

Pemerintah India Kecam Dukungan Rihanna Terhadap Aksi Petani

Pemerintah India menilai komentar Rihanna tidak akurat dan tidak bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Ada Aksi Petani, Pemerintah India Blokir Internet

31 Januari 2021

Ada Aksi Petani, Pemerintah India Blokir Internet

Kementerian Dalam Negeri India mengatakan layanan internet di tiga lokasi di pinggiran New Delhi diblokir hingga Ahad pukul 23.00 waktu setempat

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Ribuan Petani di India Berakhir Ricuh

27 Januari 2021

Unjuk Rasa Ribuan Petani di India Berakhir Ricuh

Aksi damai ribuan petani India menolak tiga undang-undang pertanian yang kontroversial di New Delhi berakhir ricuh.

Baca Selengkapnya

Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe Jilid II, 300 Peti Disiapkan

12 Mei 2017

Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe Jilid II, 300 Peti Disiapkan

Aksi Petani Telukjambe kubur diri Jilid II akan dilakukan, 300 peti kayu disiapkan, lantaran kecewa dengan keputusan menteri Agraria dan Tata Ruang.

Baca Selengkapnya

Petani Ancam Kubur Diri Lagi Jika Jokowi Tak Selesaikan Masalah

3 Mei 2017

Petani Ancam Kubur Diri Lagi Jika Jokowi Tak Selesaikan Masalah

Jika dalam waktu tiga hari masalah sengketa lahan belum beres, petani Telukjambe mengancam akan menggelar aksi kubur diri lagi.

Baca Selengkapnya