Surat Utang Amerika Tetap Diburu

Reporter

Editor

Senin, 8 Agustus 2011 13:53 WIB

AP/J. Scott Applewhite

TEMPO Interaktif, Singapura - Kepala Investasi, pendapatan tetap dan portofilio BlackRock, Rick Rieder, mengatakan, pihaknya sedang mencari peluang untuk membeli surat utang hipotek Amerika Serikat. Pembelian ini dilakukan justru setelah lembaga Standard & Poor menurunkan peringkat utang Negeri Adidaya tersebut. BlackRock merupakan perusahaan manajer investasi terbesar di dunia.

Pasar keuangan di Asia merosot pada perdagangan hari ini Senin 8 Agustus 2011.Salah satu pemicunya adalah keputusan lembaga pemeringkat utang Standard & Poor yang untuk pertama kalinya menurunkan rangking kredit dari AAA menjadi AA+.


Sebuah langkah yang bisa memicu pemotongan rating kredit perusahaan pembiayaan hipotek Fannie Mae dan Freddie Mac.

Rieder, yang pada Juni lalu mengawasi sekitar US $ 612.5 juta aset BlackRock, mengaku fokus pada pada kualitas relatif yang disebut utang GSE antara kredit lainnya.

"GSEs masih instrumen berkualitas tinggi, dan sebagai bagian dari upgrade likuiditas portofolio kami, sebagai lembaha pembeli hipotek," kata Rieder kepada Reuters melalui telepon hari ini Senin, 8 Agustus 2011.

"Dengan peningkatan volatilitas pasar hipotek lembaga, memang ada beberapa kelemahan, dan jika ada kelemahan kita akan menambah portofolio lagi," tambahnya.

Untuk Fannie Mae dan Freddie Mac, kehilangan rating AAA bisa meningkatkan bunga pinjaman, berpotensi membuat hipotek lebih mahal bagi konsumen dan menambah tekanan perumahan Amerika Serikat yang relativ sudah stabil.

Dalam beberapa bulan terakhir sejak Bank Sentral menawarkan obligasi senilai US $ 600 miliar, BlackRock telah melindungi portofolio kredit terhadap risiko yang berasal dari krisis utang zona euro dan kebuntuan atas pagu utang AS dengan meningkatkan tingkat mutu obligasi .

Rieder mengatakan tindakan S & P merupakan tanda agar perusahaan memperbaiki atau mengubah portofolionya.

Dia tidak mengharapkan peran Departemen Keuangan Amerika Serikat memberi jaminan ke di pasar repo untuk mengubah rangking utang setelah diturunkan S & P.

"Pasar Keuangan mencakup US $ 13 triliun aset di pasar dan banyak alasan itu digunakan sebagai bentuk jaminan bukan hanya rating AAA atau apa yang merupakan rating AAA tapi likuiditas yang luar biasa, dan karena telah menjadi seperti bentuk pembayaran yang diterima dan diagunkan. Sebuah penurunan utang satu tingkat oleh salah satu dari tiga lembaga tidak akan memberi perubahan yang signifikan,"

Mengenai prospek ekonomi, Rieder percaya ekonomi AS akan tumbuh di bawah tren untuk waktu yang lama, dan Federal Reserve tidak akan selalu menambahkan lebih banyak likuiditas melalui program pelonggaran kuantitatif baru. Melainkan dapat menyimpan ukuran neraca untuk periode yang lebih lama dan memperpanjang durasi dari beberapa aktiva pendapatan tetap.

"Resesi tidak mungkin tetapi kami tidak dapat menyingkirkan kemungkinan itu." kata Rieder.

REUTERS | ERWINDAR

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya