Krisis Amerika Berdampak Sementara Pada Bursa

Reporter

Editor

Senin, 8 Agustus 2011 06:46 WIB

AP/Jin Lee

TEMPO Interaktif, Jakarta -Vice President Samuel Securities, M.Alfatih, menyatakan bahwa krisis ekonomi yang tengah terjadi di Amerika akan berdampak sedikit dan hanya sementara di Indonesia. Alfatih memperkirakan, indeks akan kembali normal dan menyentuh angka diatas 4.000 pada akhir tahun.

"Berdampak tapi tidak akan terlalu lama, sekitar satu atau dua bulan ini indeks mungkin masih turun," ujar Alfatih, ketika dihubungi , Ahad 7 Agustus 2011. Dia menjabarkan, indeks dalam negeri menurun karena adanya efek psikologis para investor yang ramai-ramai keluar dari pasar akibat adanya penurunan rating Amerika dari AAA menjadi AA+


."Semula kan berharap dapat masuk pasar dengan rating AAA, tapi rating turun mereka keluar dari pasar. Tapi tidak akan lama, karena mereka harus mencari tempat untuk menaruh dana," jelasnya.

Reaksi pasar di dalam negeri juga masih diamati, apakah dengan keluarnya mereka dari pasar Amerika mereka juga akan keluar dari pasar Indonesia. Namun, Alfatih meyakini pasar tidak akan begitu panik karena telah belajar dari pengalaman 2008.


"Mereka hanya menunggu saat yang tepat untuk pembelian." Untuk indeks, Alfatih memperkirakan akan turun di kisaran 3.850, jika angka itu terlampau titik paling kritis untuk indeks akan berada di angka 3.700 atau 3.600."Tidak akan lebih rendah dari itu," tegasnya.

Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia sangat berbeda dan cukup kuat ketimbang tahun 2008 apalagi tahun 1998 lalu."Saat ini kita jauh lebih kuat baik dari sisi cadangan devisa, kurs, suku bunga dan lainnya." Beberapa saham yang diperkirakan menguat adalah saham seperti Unilever dan Telkom."Penurunan mereka tidak akan terlalu jauh," katanya.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya