Skandal Gagal Bayar Utang, Ekonomi Amerika di Tubir Jurang
Selasa, 26 Juli 2011 19:59 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Amerika Serikat semakin mendekat ke arah gagal bayar utang. Batas waktu negara itu untuk mendapat tambahan bantuan pinjaman tinggal Selasa pekan depan. Namun sampai hari ini Partai Republik dan Demokrat gagal menyepakati kenaikan plafond utang yang diajukan pemerintah federal.
Gagal memperoleh dukungan dari senat dan parlemen, Presiden Barack Obama, Senin malam lalu berpidato melalui televisi. Mencoba meyakinkan publik bahwa kegagalan meningkatkan batas pinjaman akan sangat merugikan bangsa.
"Pertama kalinya dalam sejarah, rating kredit triple-A negara kita akan diturunkan, meninggalkan pertanyaan bagi investor, apakah Amerika Serikat masih tempat menjanjikan untuk berbisnis?," kata Obama.
Perundingan intensif antara anggota parlemen Republik dan Demokrat sepekan kemarin, belum menyetujui kenaikan batas utang Amerika dari US $ 14,3 triliun. Akibatnya negara itu tak akan mampu membayar tagihan utangnya yang jatuh tempo 2 Agustus nanti.
Kebuntuan perundingan membuat pasar bingung. Pekan ini harga emas naik ke angka 1.600 per troy ons, tertinggi dalam sejarah. Nilai mata uang dolar jatuh, karena kekhawatiran kelanjutan perekonomian Amerika Serikat.
"Setiap hari yang berlalu tanpa kesepakatan akan menjadikan investor sedikit lebih defensif," kata Omer Esiner, Kepala Analis Pasar di Commonwealth Foreign Exchange di Washington.
Obama mengingatkan gagal bayar akan memicu kenaikan pajak bagi semua warga Amerika, kenaikan suku bunga pinjaman, kartu kredit, dan hipotek. Namun Obama tetap meyakinkan bahwa kesepakatan masih mungkin dicapai.
"Saya telah mengatakan kepada pemimpin kedua partai bahwa mereka harus melakukan pembicaraan secar adil. Masih ada beberapa hari, saya yakin mereka bisa mengambil kesepakatan," kata Obama.
Lembaga pemeringkat kredit Standar $ Poor mengingatkan bakal menurunkan rangking utang Amerika Serikat, apabila negara gagal mengurangi defisit anggaran sebesar US $ 4 triliun.
Dampak pemangkasan utang itu akan dirasakan seluruh dunia. Investor kemungkinan akan menuntut pengembalian yang lebih tinggi atas utang pemerintah AS. Pasar keuangan akan terguncang, memaksa kenaikan tingkat suku bunga dan melemahnya harga aset.
Partai Republik dan Demokrat berjanji tak akan membiarkan Amerika Serikat gagal membayar utang. Namun mereka belum satu suara soal menaikkan batas utang.
Demokrat ingin melindungi Medicare dan Medicaid dan mengatakan setiap pemotongan dalam program ini kesehatan dihargai untuk Amerika yang lebih tua atau miskin harus diimbangi oleh perubahan dalam kode pajak AS yang menghasilkan lebih banyak pendapatan di masa depan.
Tapi anggota parlemen Partai Republik di DPR bersikeras mereka tidak akan memilih untuk kesepakatan yang mencakup kenaikan pajak, mencerminkan penentuan konservatif Tea Party terpilih tahun lalu menyusut pemerintah. Mereka mengendalikan DPR sementara Demokrat memegang kekuasaan di Senat.
Juru bicara parlemen John Boehner, Pimpinan Partai Republik di Kongres harus menyampaikan usulannya tentang dua langkah pengurangan defisit pada Senin mendatang. Pada langkah awal dia mengusulan pemangkasan belanja negara sampai US $ 1,2 triliun.
Namun usul ini pasti ditolak Obama, karena dianggap hanya solusi sesaat. Awal 2012 kebijakan ini harus ditinjau kembali, dan justru akan memanaskan suasana politik menjelang pemilihan umum.
"Waktu enam bulan untuk tidak cukup untuk menghindari penurunan peringkat utang," Obama mengingatkan.
REUTERS | ERWINDAR