TEMPO Interaktif, Surabaya - Dinas Pertanian Jawa Timur minta seluruh petani hentikan sementara menanam padi. Penghentian dimaksudkan untuk memutus rantai wereng yang saat ini merajalela dihampir seluruh daerah penghasil padi di Jawa Timur.
"Tanam padi harus dihentikan sementara satu bulan, baru nanti September bisa menanam lagi," kata Kepala Bidang Tanaman pangan Dinas Pertanian Jawa Timur Achmad Nur Falakhi, Jumat 15 Juli 2011.
Menurut dia, untuk membunuh hama wereng yang sudan mewabah tidak bisa dilakukan dengan hanya melakukan penyemprotan. Melainkan harus dilakukan dengan menghentikan sementara menanam padi.
Jika petani ngotot melanjutkan proses tanam, Dinas Pertanian kawatir hasil tanam petani akan jeblok seperti yang saat ini terjadi.
Data di Dinas Pertanian menunjukkan, musim panen kali ini setidaknya terdapat 22,862 ribu hektar tanaman padi yang mengalami puso. Pada musim panen lalu, padi yang terkena puso juga cukup besar karena mencapai 21,073 ribu hektar.
"Sejak awal tahun sudah kita sarankan berhenti sejenak tanam padi, tapi petani tetap ngotot menanam sehingga gagal panen kali ini jauh lebih besar," imbuh dia.
Munculnya wereng, tambah Falakhi, disebabkan perubahan cuaca yang cukup ekstrim pada tahun lalu sehingga memunculkan wereng-wereng ganas dihampir seluruh daerah.
Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Wibowo Eko Putro mengatakan, untuk gagal panen, pemerintah secara nasional telah menyediakan anggaran Rp 370 miliar. "Tiap hektar sawah akan ada penggantian Rp 3,7 juta," kata Wibowo. Dana sebesar itu dengan rincian Rp 2,6 juta perhektar untuk ganti upah kerja dan Rp 1,1 juta hektar untuk ganti pupuk.
Di Jawa Timur sendiri, daerah terbesar yang mengalami puso berada di Nganjuk dengan luasan lahan yang diserang wereng mencapai 17,5 ribu hektar dan yang mengalami puso 3,8 hektar. Kemudian Bojonegoro dengan 16,7 ribu hektar terserang wereng dan yang mengalami puso sebesar 8,7 ribu hektar. Lantas Ngawi dengan luas 10,5 ribu hektar yang terserang wereng dan yang mengalami puso sebesar 1,8 ribu hektar.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
Ratusan Tentara Dikerahkan untuk Membasmi Wereng
28 Juli 2016
Pengerahan ratusan prajurit dilakukan untuk mengantisipasi agar hama wereng di wilayah Sidoarjo tidak meluas.
Baca SelengkapnyaHama Penggerek Serang Ratusan Hektare Padi di Konawe
23 Juni 2016
Petani belum menemukan racun yang cocok untuk membasmi hama yang sudah mulai meresahkan itu.
Baca SelengkapnyaHarga Cabai Rawit Mahal, Petani Gigit Jari
3 April 2014
Para petani cabai gagal panen akibat iklim dan guyuran abu vulkanis Gunung Kelud.
Baca SelengkapnyaWereng Gasak Ribuan Hektare Tanaman Padi di Jawa Tengah
9 Maret 2014
Serangan wereng batang cokelat paling banyak terjadi di kawasan Jawa Tengah selatan, yakni di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga.
Baca SelengkapnyaPanen Terancam Hama, Pemerintah Siap Impor Beras
5 Maret 2014
Impor menjadi cara pemerintah mengatasi kekurangan produksi beras.
Baca SelengkapnyaAwas, Serangan Hama Meledak April-Mei
4 Maret 2014
Awal kemarau, waspadai serangan hama wereng dan belalang.
Baca SelengkapnyaPutus Asa Serangan Wereng, Petani Semprotkan Solar
13 Februari 2014
Puluhan hektare sawah diserang hama wereng. Pestisida sudah tak mampu lagi membunuh hama wereng.
Baca SelengkapnyaHama Wereng Mengganas di Tuban
21 Agustus 2013
Akibatnya sekitar 390 hektare tanaman padi di sejumlah desa di Tuban terancam puso.
Baca Selengkapnya30 Hektare Sawah Jember Terserang Hama Wereng
16 Agustus 2012
Hama menyerang karena petani langsung menanam padi setelah panen.
Baca SelengkapnyaAda Tomcat di DPRD Bandung
27 Maret 2012
Penyebaran tomcat di Bandung masih muncul satu demi satu, tidak seperti Surabaya.
Baca Selengkapnya