TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengusaha ternak mengaku sulit untuk meyamakan visi dalam meningkatkan produksi maupun inovasi dalam industri peternakan. Alasannya pemerintah yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak bisa membuat pengusaha kompak.
"Kalau SBY (Presiden Yudhoyono) tak bisa, lantas siapa?," kata Muladno dari Himpunan Ilmuan Peternakan Indonesia dalam acara VIV Asia Forum di Jakarta, Kamis 14 Juli 2011.
Pernyataan Muladno itu adalah reaksi dari menguatnya wacana dalam pertemuan bahwa organisasi peternakan lebih banyak menyuarakan kepentingan pengusaha tertentu. Mereka tidak lagi memperhatikan kualitas yang membawa negara menjadi penghasil produk peternakan.
Ketua Forum Masyarkat Peternakan Indonesia, Don P Utoyo menyatakan penyebab organisasi peternak yang tunduk kepada keningian indifidu tertentu adalah modal. Akibatnya, mereka sulit untuk menyatukan ide dalam mengembangkan industri peternakan secara bersama-sama. "Jadinya semua tergantung pada uang ," kata Muladno menimpali.
Muladno mengatakan pemerintah seharusnya meniru Thailand yang kini menjadi produsen unggas. Mereka mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan diterima oleh pasar global. "Kini mereka berhasil mewujudkan idenya," kata dia.
Don berharap pemerintah bisa segera merangkul seluruh pengusaha ternak untuk membuat inovasi dalam sebuah industri. Hal itu penting agar seluruh pengusaha bisa saling menunjang peningkatan mutu produknya.
TRI SUHARMAN
Berita terkait
Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan
22 jam lalu
Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaKuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus
3 hari lalu
Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
4 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaUang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
5 hari lalu
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?
Baca SelengkapnyaSempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya
7 hari lalu
Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
8 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
13 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
14 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
14 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
15 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca Selengkapnya