Jakarta, Jawa Barat, Banten Sumbang 47 Persen Tingkat Inflasi  

Reporter

Editor

Kamis, 14 Juli 2011 12:51 WIB

Pedagang kue keliling di Jakarta, (28/12). Pemerintah Provinsi memberikan dana Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan tahap ketiga kepada beberapa kelurahan, untuk mendukung kegiatan ekonomi mikro. TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Posisi Jakarta sebagai ibu kota negara dan 2 provinsi penyangga, Jawa Barat dan Banten, mempunyai porsi yang besar dalam pembentukan inflasi nasional. “Jakarta menyumbang 22,5 persen dari indeks harga konsumen nasional,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono dalam penandatanganan kerja sama Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah, di Hotel Santika Bogor, Jawa Barat, Kamis 14 Juli 2011.

Porsi pembentuk inflasi nasional itu akan membesar apabila memasukkan Jawa Barat dan Banten. Bobot inflasi di ketiga provinsi itu menyumbang 47 persen dari indeks harga konsumen nasional. “Karena itu perannya cukup besar dalam mempengaruhi tingkat inflasi nasional,” kata Hartadi.

Tiga provinsi ini juga mempunyai posisi yang strategis dalam kegiatan produksi barang dan jasa karena memiliki interlinkage yang cukup kuat dengan provinsi lain di sekitarnya. Dengan dukungan infrastruktur, lokasi yang strategis dan perannya dalam distribusi untuk kegiatan produksi di daerah lain, membuat pergerakan ekonomi di ketiga provinsi ini akan mempengaruhi kegiatan ekonomi di wilayah lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Hartadi mengatakan, interaksi di ketiga provinsi ini cukup erat dan aktif. Jakarta sebagai daerah konsumen dan Jawa Barat dan Banten sebagai daerah pemasok bagi Jakarta. Hubungan ini dapat menjadi pembentuk harga yang lebih efisien.

Namun, di sisi lain, hubungan yang erat tersebut justru bisa rentan terhadap pembentukan harga, apabila salah satu provinsi pemasok barang dan jasa mengalami gangguan produksi dan distribusi. “Ini akan mempengaruhi indeks harga konsumen secara nasional,” katanya.

Deputi Bidang Ekonomi Makro Menteri Koordinator Perekonomian Erlangga Mantik mengatakan, jika pemerintah mampu menekan inflasi di 3 provinsi tersebut, 50 persen dari tingkat inflasi bisa ditekan.

IQBAL MUHTAROM


Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

3 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya