TEMPO Interaktif, Sumenep - Jika di beberapa daerah para petani mengeluhkan kenaikan harga beras, lain halnya di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Amin, salah seorang petani padi di Desa Ganding, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, memilih tidak menjual gabahnya ke pedagang.
Amin lebih memilih menjual gabahnya sendiri dalam bentuk beras dengan cara mengecer di rumahnya. Amin mematok harga Rp 6.000 per kilogram atau seribu rupiah lebih murah dari harga beras di pasaran yang dijual antara Rp 7.000-8.000 per kilogram. "Dengan cara ini, kami bisa menikmati kenaikan harga beras," katanya, Selasa, 12 Juli 2011.
Ia menuturkan, menjelang bulan Ramadan harga beras di pasaran naik hampir Rp 1.000 per kilogram tiap pekannya. Padahal, harga jual gabah petani tidak beranjak, tetap Rp 3.500-4.000 per kilogram. "Kami yang menanam tidak menikmati kenaikan harga beras," kata Amin.
Sementara itu, dari pantauan Tempo di pasar Anom Sumenep, harga beras menggila. Dalam sepekan harga beras naik rata-rata Rp 3.000 per kilogram. Beras merek Ikan Paus naik Rp 5.000 per 25 kilogram dari Rp 187 ribu menjadi Rp 192 ribu. Sedangkan beras merek Lima Jaya naik Rp 6.000 per 25 kilogram dari Rp 165 ribu jadi Rp 171 ribu.
Kepala Bidang Bina Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumenep, Tirmidzi, membenarkan lonjakan harga beras tersebut. Namun, ia menilai, kenaikan murni karena faktor psikologis masyarakat jelang bulan Ramadhan di mana permintaan beras meningkat. "Kenaikan ini semacam tradisi tahunan, selalu terjadi tiap bulan puasa," katanya.
Tirmidzi yakin harga beras akan kembali normal. Apalagi berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian Jawa Timur, stok beras masih cukup hingga 4 bulan ke depan. Dengan begitu, lanjut dia, pihaknya belum perlu melakukan operasi pasar untuk menekan harga beras. "Operasi pasar tergantung pada provinsi.”
Sementara itu, Badan Urusan Logistik Madura memastikan stok beras aman. Kepala Gudang Bulog Divisi Regional Madura, Ali Ardi, mengatakan saat ini stok beras di gudang bulog mencapai 12 ribu ton. Jumlah ini mampu menutupi 50 persen kebutuhan beras di Pulau Madura yang mencapai 7.000 ton lebih per bulan. "Kenaikan harga beras bukan karena langka, tapi memang kebutuhan meningkat saat Ramadan," katanya .
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Syarat Menjadi Wasit Domestik, Internasional, hingga Wasit VAR
4 menit lalu
Wasit VAR menjadi perbincangan karena kerap dianggap merugikan Timnas Indonesia lalu. Ini syarat menjadi wasit VAR, domestik, dan internasional.
Baca SelengkapnyaDaftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
5 menit lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaInvasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya
5 menit lalu
UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina
Baca SelengkapnyaLiburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung
5 menit lalu
Becak di Pulau Belakang Padang dulunya merupakan transportasi utama warga, tapi kini untuk mengantar wisatawan saja.
Baca SelengkapnyaKata Kim Soo Hyun saat Terima Popularity Award di Baeksang Arts Awards 2024
6 menit lalu
Dipilih publik, Kim Soo Hyun akhirnya membawa pulang piala Male Popularity Award di Baeksang Arts Awards 2024.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN
9 menit lalu
PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.
Baca SelengkapnyaSebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi
15 menit lalu
Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKeunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun
19 menit lalu
Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.
Baca SelengkapnyaMentan Bangun Klaster Pertanian Modern
20 menit lalu
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaKecelakaan di Pasuruan, Kereta Api Pandalungan Terlambat 150 Menit Tiba di Stasiun Gambir
25 menit lalu
Kereta Api Pandalungan dari Stasiun Gambir tiba di Stasiun Jember pukul 13.15 WIB.
Baca Selengkapnya