BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,75 Persen

Reporter

Editor

Kamis, 12 Mei 2011 18:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada tingkat 6,75 persen. Bank sentral melihat BI rate di level itu masih kondusif bagi upaya menstabilkan inflasi dan neraca pembayaran.

“Keputusan ini diambil setelah Dewan Gubernur melakukan assesment secara keseluruhan terhadap perkembangan makroekonomi,” kata Juru Bicara Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah, seperti dikutip dari laman resminya, hari ini.

Difi mengatakan keputusan dewan gubernur mempertahankan suku bunga acuan ini diambil juga terkait dengan upaya meminimalkan risiko pembalikan modal asing. Stabilnya suku bunga juga diharapkan membantu pergerakan nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan mata uang lain di Asia.

Ke depan, kata Difi, bank sentral akan terus mewaspadai tekanan inflasi, khususnya yang bersumber dari harga komoditas internasional, peningkatan permintaan domestik, gangguan pasokan bahan pangan, dan kebijakan pemerintah terkait subsidi bahan bakar minyak. BI menargetkan inflasi Indonesia tahun ini berkisar 4 persen hingga 6 persen.

Meski Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu mengalami deflasi 0,31 persen month to month, namun BI memandang risiko tekanan inflasi ke depan masih tinggi. “Inflasi volatile food tercatat relatif tinggi,” kata Difi.

BI melihat ada tren peningkatan pada inflasi inti. Pada bulan lalu, inflasi inti tercatat sebesar 4,62 persen year on year atau 0,25 persen month to month. BI menganalisis tiga hal yang membuat inflasi inti meningkat, yakni kenaikan harga komoditas internasional, tingginya ekspektasi inflasi, dan meningkatnya permintaan.

Bank sentral mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini mencapai angka 6,5 persen year on year. Angka tersebut ditopang oleh kinerja ekspor dan investasi yang meningkat. “Ekspor diperkirakan masih akan menjadi penopang pertumbuhan,” kata Difi.

ANANDA BADUDU

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

5 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

8 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

6 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

10 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

10 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya