TEMPO Interaktif, Jakarta - Rencana PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom, melakukan pembelian kembali (buyback) saham mereka yang ada di pasar modal, dinilai tidak akan menganggu arus kas Perseroan saat ini.
“Cash flow (arus kas) kami memadai,” kata Head of Corporate Communication Telkom Eddy Kurnia, melalui pesan singkat, Selasa (19/4).
Menurutnya, jika program disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Mei 2011, dana tersebut akan digunakan untuk membeli kembali maksimal sebanyak 2,07 persen dari seluruh jumlah Saham Seri B yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, atau maksimal sejumlah 416.666.667 Saham Seri B. Dana tersebut akan diperoleh Perseroan dari Saldo Laba.
Namun, jika program tersebut tidak disetujui oleh RUPS atau jika terdapat sisa dana setelah pelaksanaan program, maka dana tersebut akan dikembalikan ke dalam akun Saldo Laba. Sementara, jika pembelian kembali tersebut disetujui oleh RUPS, maka Perseroan akan menunjuk PT Bahana Securities sebagai perantara pedagang efek yang akan melakukan pembelian kembali saham.
Harga penawaran untuk membeli kembali saham harus lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya. Program tersebut akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujui oleh RUPS. Masa pelaksanaan program akan dilakukan Perseroan terhitung satu hari setelah berakhirnya RUPS, yaitu pada 20 Mei 2011.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
19 Februari 2024
Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) akan meluncurkan Satelit Merah Putih 2, sebuah satelit High Throughput Satellite (HTS), melalui anak perusahaannya Telkomsat langsung dari Florida pada 20 Februari 2024.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.