Proses Divestasi Newmont Kembali Diperpanjang

Reporter

Editor

Senin, 18 April 2011 17:36 WIB

Newmont

TEMPO Interaktif, Jakarta - Batas waktu proses divestasi Newmont sebenarnya jatuh pada hari ini, tetapi proses divestasi tersebut kini kembali diperpanjang untuk tiga puluh hari mendatang akibat perebutan saham yang belum rampung.

"Menteri ESDM telah kirim surat ke Menteri Keuangan yang isinya memandang perlu adanya perpanjangan," ujar Staf Ahli bidang Informasi dan Komunikasi Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Kardaya Wanika, Senin (18/4).

Menurut Kardaya, terdapat dua pertimbangan dalam memperpanjang proses tersebut yaitu proses pengalihan dari Newmont ke pemerintah yang masih harus diperinci, dan adanya tuntutan pihak ketiga yang masih harus dipelajari."Agar ke depan tidak menimbulkan masalah," katanya. Perpanjangan proses divestasi tersebutpun telah disampaikan pemerintah kepada Newmont."Mereka tidak ada keberatan,".

Perpanjangan kali ini praktis menjadi perpanjangan proses untuk yang ketigakalinya untuk proses divestasi Newmont Nusa Tenggara.Semula, pemerintah menentukan batas waktu divestasi sampai 18 Desember 2010, namun proses pengalihan sisa saham sebesar 7 persen tersebut tak kunjung rampung sehingga diperpanjang sampai 18 Maret lalu. Sampai Maret, proses divestasi juga tak selesai dan diperpanjang hingga 18 April ini.

Proses divestasi Newmont menjadi berbelit karena perebutan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang sama-sama ingin memiliki sisa saham 7 persen dari jatah divestasi 31 persen yang ditentukan.Newmont melakukan divestasi tujuh persen sahamnya tahun ini sesuai dengan aturan kontrak karya. Dalam kontrak, Newmont wajib mendivestasi saham tambang tembaga dan emas di Batu Hijau secara bertahap hingga 31 persen.

Divestasi 10 persen saham periode 2006-2007 senilai US$ 352 juta telah diambil oleh pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat dengan menggandeng penyokong dana PT Multicapital (anak usaha PT Bumi Resources Tbk).Divestasi 14 persen saham periode 2008-2009 senilai US$ 492 juta juga diambil oleh konsorsium pemerintah daerah dan Multicapital.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hari Ini Cina Terapkan Bea Antidumping untuk Baja Nirkarat RI

23 Juli 2019

Hari Ini Cina Terapkan Bea Antidumping untuk Baja Nirkarat RI

Tarif antidumping yang dikenakan Cina sebesar 18,1 - 103,1 persen.

Baca Selengkapnya

Perang Dagang, Indonesia Bisa Rebut Pasar Tekstil Cina di AS

16 Mei 2019

Perang Dagang, Indonesia Bisa Rebut Pasar Tekstil Cina di AS

Indonesia berpeluang mengambil pasar tekstil Cina di Amerika Serikat setelah perang dagang kedua negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ingatkan Dampak Buruk Perang Dagang Presiden Trump

6 Maret 2018

Sri Mulyani Ingatkan Dampak Buruk Perang Dagang Presiden Trump

Sri Mulyani mengomentari kebijakan AS yang akan memproteksi produk baja dengan menerapkan bea masuk.

Baca Selengkapnya

Devaluasi Yuan, Ini Strategi Menteri Perindustrian  

14 Agustus 2015

Devaluasi Yuan, Ini Strategi Menteri Perindustrian  

Menteri Perindustrian menilai devaluasi yuan membuat ekspor Cina makin deras masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Akhirnya, New iPad Bisa Masuk Cina

21 Juli 2012

Akhirnya, New iPad Bisa Masuk Cina

Mereka harus membayar nyaris Rp 600 miliar untuk menyelesaikan sengketa paten dengan sebuah perusahaan lokal Cina.

Baca Selengkapnya

Anggito: ACFTA Harus Dilihat Secara Multilateral  

2 Mei 2011

Anggito: ACFTA Harus Dilihat Secara Multilateral  

Secara bilateral memang defisit, tapi secara multilateral Indonesia surplus

Baca Selengkapnya

PM Cina: Salak dan Manggis Populer di Cina

30 April 2011

PM Cina: Salak dan Manggis Populer di Cina

Ternyata tak hanya produk-produk buatan Cina yang membajiri Indonesia. Beberapa produk dalam negeri khususnya buah-buahan asli Indonesia saat ini mulai banyak dikonsumsi masyarakat Cina atau biasa juga disebut Republik Rakyat Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Minta Cina Turunkan Pajak Ekspor

29 April 2011

Pemerintah Minta Cina Turunkan Pajak Ekspor

Cina banyak mengambil bahan baku dari Indonesia kemudian produk olahannya dijual dengan bea ekspor tinggi.

Baca Selengkapnya

Banyak Produk Cina Masuk Lewat Malaysia

23 April 2011

Banyak Produk Cina Masuk Lewat Malaysia

Maraknya produk Cina di pasar domestik ternyata bukan hanya karena diimpor langsung dari Cina, melainkan juga banyak yang dimpor dari negara tetangga.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dinilai Salah Strategi Hadapi CAFTA

23 April 2011

Indonesia Dinilai Salah Strategi Hadapi CAFTA

Lemahnya Indonesia menghadapi banjir impor Cina pasca diberlakukannya pasar bebas Cina-ASEAN (CAFTA) setahun lalu dinilai karena adanya kesalahan strategi.

Baca Selengkapnya