Satu Pesanan Garuda A330-200 Tiba Di Cengkareng

Reporter

Editor

Sabtu, 16 April 2011 18:12 WIB

Pesawat Airbus A330-200F pesawat kargo yang hanya 2 dari jenisnya, menjalani tes cuaca panas di Singapura sebelum pameran kedirgantaraan dan pertahanan Singapura Airshow 2010 yang terbesar di Asia, Senin (1/2). AP Photo/Wong Maye-E

TEMPO Interaktif, Jakarta - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada Sabtu (16/4) ini menerima pesawat jenis Airbus 330-200. Pesawat tersebut langsung didatangkan dari pabrik Airbus di Toulouse, Perancis.

“Dengan datangnya pesawat tersebut, berarti kami memiliki Airbus 330-200 sebanyak 12 unit,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar saat acara penyambutan kedatangan pesawat A330-200 di Hanggar II GMF AeroAsia, Sabtu (16/4).

Selain Emirsyah Satar, Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Gerry Bhakti Singoyuda, dan sejumlah duta besar negara asing turut menyambut pendaratan pesawat baru tersebut di hanggar Garuda Maintenance Facility.

Tahun ini, Garuda mendatangkan 11 pesawat baru, diantaranya sembilan pesawat jenis Boeing 737-800 NG dan Airbus 330. Satu pesawat jenis Boeing 737-800 NG telah tiba pada Januari lalu. Sedangkan hari ini, Garuda baru kedatangan satu pesawat lagi dengan jenis Airbus 330.

Pada tahun lalu Garuda juga mendatangkan 24 pesawat baru yang terdiri dari 23 pesawat Boeing 737-800 NG dan satu Airbus 330-200.“Pesawat Airbus yang baru didatangkan sesuai dengan tipe pesawat yang telah kami miliki,” katanya.

Sementara itu, ujar Emirsyah, satu pesawat jenis Boeing 737-800 NG akan didatangkan lagi dari pabrik Boeing di Seatle, Amerika Serikat, pada Ahad (17/4) besok.

Kedatangan sejumlah pesawat baru itu, menurut Emirsyah, sesuai dengan program yang dikembangkan Garuda Indonesia ke depannya, yakni mengembangkan kekuatan armada. Hal ini dilakukan untuk peningkatan layanan ke penumpang.

Dia menjelaskan, pesawat Airbus 330-200 dan B737-800 NG dapat memberikan kenyamanan kepada penumpang. Pesawat ini dilengkapi dengan in-flight entertainment system yang tersedia di kelas bisnis maupun ekonomi dengan audio video on demand (AVOD).

Sistem tersebut, tambahnya lagi, memiliki 25 pilihan film, 10 program televisi, 35 pilihan album musik, dan 25 permainan menarik. “Penumpang dengan kelas bisnis pun bisa lebih menikmati penerbangan dengan tempat duduk yang dapat direbahkan hingga 180 derajat,” kata Emirsyah.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

2 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

8 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

12 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

13 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

17 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

18 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

19 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

22 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

24 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

30 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya