Eksportir Makanan Jepang Ajukan Izin Masukkan Produk ke Indonesia  

Reporter

Editor

Jumat, 25 Maret 2011 16:13 WIB

REUTERS/Sukree Sukplang
TEMPO Interaktif, Jakarta - Eksportir makanan asal Jepang mengajukan izin untuk bisa memasukan produknya ke Indonesia. "Ada empat permohonan dokumen muat (Bill of Lading atau B/L) pada tanggal 13, 14, 17 dan 20 Maret untuk impor makanan ke Indonesia," kata Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Suratmono, hari ini.

Suratmono menyebutkan, produk yang akan diekspor oleh Jepang adalah 18.750 kilogram bahan tambahan pangan dan 18 ribu kilogram pemanis buatan. Selebihnya, bahan baku untuk restoran Jepang dengan berbagai ukuran antara 5 ribu-10 ribu buah.

Pengajuan dokumen impor ini adalah yang pertama diajukan eksportir Jepang pasca bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang. Bencana itu menyebabkan reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir meledak dan mencemari produk pangan di Jepang. Sebelumnya, produk makanan asal Jepang yang masuk Indonesia adalah yang dikapalkan sebelum 11 Maret.

Selama ini, pangsa impor produk makanan dan makanan olah asal Jepang sebesar 0,09 persen dari total impor makanan Indonesia. Impor makanan Indonesia nilainya sekitar US$ 16 juta. Produk makanan asal Jepang yang diimpor Indonesia antara lain biji-bijian berminyak, gula dan kembang gula, kopi, teh, rempah, olahan dari tepung, olahan dari buah-buahan dan minuman.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan tidak akan menghentikan ekspor makanan asal Jepang. Tapi, pemerintah berjanji akan memperketat pengawasannya dan memastikan produk pangan yang masuk Indonesia aman.

Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengatakan, pegawasan ketat dilakukan dengan mewajibkan produk pangan yang dikapalkan setelah 11 Maret untuk disertai Sertifikasi Bebas Radioaktif. Sertifikat yang dikeluarkan harus dari instansi yang berkompetensi di negara asal.

"Jika tidak, maka diberikan kesepatan untuk dilakukan pengujian oleh lembaga yang berwenang di Indonesia," kata dia. Apabila hasil pengujian mengandung cemaran radiasi melebihi ambang batas toleransi, maka produk trsebut harus direekspor ke negara asal.

Ambang batas cemaran radiasi di Indonesia pun ketat. "Kandungan radioaktif yang diizinkan yaitu 100 perbacquerel per kilogram," kata dia. Sedangkan di Jepang masih mentoleransi batas cemaran radioaktif hingga 300 perbacquerel per kilogram.

Dia menegaskan, hingga saat ini, belum ada impor makanan dari Jepang yang dikapalkan setelah 11 Maret. "Jadi, produk makanan asal Jepang yang beredar sekarang aman dikonsumsi," kata Nus.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Kawasan Industri ke Jepang

29 September 2017

Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Kawasan Industri ke Jepang

Indonesia membuka peluang kerja sama kawasan industri dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Defisit Jepang pada 2012 Cetak Rekor

24 Januari 2013

Defisit Jepang pada 2012 Cetak Rekor

Pemerintah Bank Sentral Jepang sepakat tambah dana stimulus untuk memulihkan perekonomian.

Baca Selengkapnya

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

5 Desember 2012

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

Masalah keuangan menjadi salah satu alasan pria Jepang melajang.

Baca Selengkapnya

Terowongan Ambruk, Sedikitnya Lima Orang Tewas  

2 Desember 2012

Terowongan Ambruk, Sedikitnya Lima Orang Tewas  

Terowongan Sasago, dengan panjang 4 kilometer, berada di Jalan Raya Chou di Otsuki, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Tokyo.

Baca Selengkapnya

Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia  

22 Mei 2012

Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia  

Memiliki tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan Menara Eiffel.

Baca Selengkapnya

Membunuh, Tiga Warga Jepang Dihukum Gantung

29 Maret 2012

Membunuh, Tiga Warga Jepang Dihukum Gantung

Cina paling banyak menjatuhkan hukuman gantung.

Baca Selengkapnya

Operasi Bypass Kaisar Akihito Lancar  

18 Februari 2012

Operasi Bypass Kaisar Akihito Lancar  

Operasi jantung bypass Kaisar Akihito berjalan sukses.

Baca Selengkapnya

Jantung Memburuk, Kaisar Akihito Dioperasi Bypass  

18 Februari 2012

Jantung Memburuk, Kaisar Akihito Dioperasi Bypass  

Kaisar Jepang Akihito menjalani operasi jantung di rumah sakit Universitas Tokyo.

Baca Selengkapnya

Renovasi Pembangkit Nuklir, Jepang Bail Out Tepco

8 Desember 2011

Renovasi Pembangkit Nuklir, Jepang Bail Out Tepco

Bailout ini mengakhiri predikat Tepco sebagai perusahaan
independen.

Baca Selengkapnya

Pusuke, Anjing Tertua di Dunia Mati  

7 Desember 2011

Pusuke, Anjing Tertua di Dunia Mati  

Anjing tertua sebelumnya berasal dari Australia, mati pada 1939.

Baca Selengkapnya