Tiru Jepang, Pemerintah Kaji Asuransi Bencana  

Reporter

Editor

Kamis, 24 Maret 2011 13:29 WIB

Tim penyelamat mencari korban diantara reruntuhan di pinggiran Natori, Miyagi Prefecture, Jepang, Minggu, 20 Maret 2011 setelah gempa bumi 11 Maret dan tsunami menimpa wilayah tersebut. AP Photo/Mark Baker
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah sedang mengkaji kemungkinan diterapkannya asuransi bencana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Bentuknya mungkin seperti catastrophic bond," Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro dalam acara Bank Dunia, Indonesian Launch of Natural Hazard, UnNatural Disasters: The Economic of Effective Prevention di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (24/3).

Bambang mengatakan nantinya dalam obligasi bencana alam ini pemerintah akan membayar sejumlah premi ke perusahaan asuransi. "Ini yang sedang kami kaji mekanismenya seperti apa," kata Bambang.

Menurut dia, mekanisme obligasi bencana alam dengan sistem asuransi bencana ini sudah diterapkan di Meksiko dan Jepang. "Sehingga begitu ada bencana, proses pemulihannya tidak lagi hanya mengandalkan anggaran tapi banyak menggunaan asuransi," katanya.

Namun, Bambang mengakui asuransi bencana ini masih memunculkan perdebatan di parlemen dan kalangan auditor. "Pembayaran premi ini masih dikesankan seperti penggunaan uang yang tidak jelas juntrungannya," katanya.

Ini berbeda dengan penjaminan pemerintah atas proyek infrastruktur, yang pemerintah hanya menyediakan sejumlah dana, yang bisa saja tidak digunakan sama sekali.

Berkaca pada pengalaman Jepang yang saat ini sedang dalam proses pemulihan akibat bencana gempa dan tsunami, pemerintah Jepang tidak banyak meminta bantuan baik secara bilateral maupun ke lembaga multilateral. Salah satunya karena Jepang menerapkan sistem asuransi bencana.

IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

45 menit lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

5 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

7 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

12 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

13 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

14 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

18 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

20 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

34 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

38 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya