Pemerintah Diminta Siapkan Skema Bantuan Pangan  

Reporter

Editor

Selasa, 22 Maret 2011 13:09 WIB

Seorang ibu menunjukkan surat keterangan penerima Bantuan Langsung Tunai di Depok. TEMPO/Gunawan Wicaksono
TEMPO Interaktif, Jakarta - Daripada memberi dana bantuan langsung tunai (BLT) pemerintah lebih baik menyiapkan skema bantuan pangan berupa beras. Skema bantuan pangan dinilai lebih tepat sasaran dan menjamin ketersediaan pangan masyarakat. Kalau diberikan cash melalui BLT akan ada bias, karena biasanya masyarakat menggunakan uangnya untuk konsumsi lain.

Hanya saja untuk menerapkan skema bantuan pangan pemerintah harus memiliki data akurat dan kemampuan teknis yang memadai. "Subsidi pangan itu harus datang tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat waktu," kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika kepada Tempo Selasa (22/3).

Menurutnya, tidak sulit menghitung dampak kenaikan pangan terhadap daya beli masyarakat. Rata-rata 50 persen pendapatan rumah tangga masyarakat Indonesia dihabiskan untuk konsumsi pangan. Jika acuan inflasi seperti tahun lalu yaitu inflasi dari beras dan pangan menyumbang hingga 17 persen inflasi maka 60 juta masyarakat Indonesia rawan rangan.

Dari jumlah itu 30 juta merupakan masyarakat yang langsung terpapar oleh krisis pangan karena 70 persen penhasilannya dihabiskan untuk konsumsi pangan. 30 juta lainnya adalah masyarakat dengan penghasilan rendah yang jika terjadi kriris pangan dan lonjakan harga akan sulit menjangkau ketersediaan beras atau pangan.

Menghadapi ancaman krisis dan gejolak harga pangan, ia meminta pemerintah juga memperhatikan distribusi dan ketersediaan pasokan. "Persoalan gejolak harag pangan lokal tidak serta merta berasal dari faktor global," katanya.

Buruknya struktur pasar dalam melakukan distribusi pangan menjadi catatan penting baginya. Ditambah mekanisme pasar pangan yang cenderung oligopolis sehingga harga pangan cenderung dikenadilan oleh sekelompok orang.

Permainan harga oleh sekelompok orang inilah yang menurutnya sering menyebabkan kenaikan harga beberapa komoditas. "Makanya pemerintah harus melakukan sterilisasi di pasar distribusi."

Sebelumnya, Bank Dunia menyarankan pemerintah negara berkembang memberi bantualn langsung tunai (BLT) bagi masyarakat miskin untuk mengatasi harga pangan yang melonjak. Pengendalian harga dinilai hanya menguntungkan pedagang di pasar gelap. Sementara subsidi dinilai tak adil karena yang kaya pun bisa ikut menikmati.

IRA GUSLINA

Berita terkait

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

13 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

52 hari lalu

Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengumumkan Australia akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

7 Maret 2024

Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

Solihin GP penggagas sistem tanam padi gogo rancah untuk mengatasi krisis pangan. Apa itu gogo rancah?

Baca Selengkapnya

We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

28 Januari 2024

We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

Pada hari ini, 28 Januari, di 1985, kumpulan musisi USA for Africa merilis single hits yang legendaris, We Are the World bantu atas kelaparan Ethiopia

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Gusar Korut Krisis Pangan Parah: Masalah Politik Serius

25 Januari 2024

Kim Jong Un Gusar Korut Krisis Pangan Parah: Masalah Politik Serius

Kim Jong Un mengatakan krisis pangan di Korea Utara adalah masalah politik yang serius.

Baca Selengkapnya

TPN Ganjar-Mahfud Bicara Strategi Atasi Krisis Pangan tanpa Babat Hutan seperti Food Estate

24 Januari 2024

TPN Ganjar-Mahfud Bicara Strategi Atasi Krisis Pangan tanpa Babat Hutan seperti Food Estate

Menurut Heru, Ganjar tidak akan melanjutkan program lumbung pangan (food estate) seperti dijalankan sekarang.

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Janji Lanjutkan Seluruh Proyek Food Estate: Ini Masalah Perut dan..

2 November 2023

Amran Sulaiman Janji Lanjutkan Seluruh Proyek Food Estate: Ini Masalah Perut dan..

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan akan melanjutkan megaproyek lumbung pangan atau food estate. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Ditolak PM India Narendra Modi Saat Minta Impor Beras: Saya Sudah Bicara, Tidak Berani Melepas

31 Oktober 2023

Jokowi Cerita Ditolak PM India Narendra Modi Saat Minta Impor Beras: Saya Sudah Bicara, Tidak Berani Melepas

Presiden Jokowi menceritakan dirinya pernah berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk mendapat kuota impor beras. Hasilnya?

Baca Selengkapnya

Ekonom Nilai Tingginya Impor Beras Menandakan Indonesia Rentan Mengalami Krisis Pangan

28 Oktober 2023

Ekonom Nilai Tingginya Impor Beras Menandakan Indonesia Rentan Mengalami Krisis Pangan

Indonesia akan terus terekspos dengan risiko impor beras selama tidak mampu swasembada.

Baca Selengkapnya

Krisis Pangan Semakin Nyata, SPI: Perlu Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan

16 Oktober 2023

Krisis Pangan Semakin Nyata, SPI: Perlu Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih mengatakan penyebab utama ancaman krisis pangan berkaitan dengan orientasi tata kelola pangan

Baca Selengkapnya