TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Jepang menyatakan mengalami kekurangan pasokan listrik dalam jumlah yang sangat besar. Ini terjadi karena rusaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima pasca terjadinya gempa dan tsunami hebat di Jepang pekan lalu. Kekurangan itu setara dengan konsumsi listrik se-Pulau Jawa.
Karena kekurangan pasokan listrik besar-besaran, Jepang saat ini melakukan penghematan listrik secara berencana. “Jumlah listrik yang kekurangan itu sama dengan semua listrik yang dipakai di Pulau jawa,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Makiko Kikuta, hari ini.
Berdasarkan kondisi tersebut, Jepang sudah meminta Pemerintah Indonesia untuk membantu memberikan tambahan energi, gas alam cair (LNG) dan minyak bumi kepada Jepang. “Situasi ini sudah saya sampaikan ke Pak Hatta, sebelum dilakukannya pertemuan tadi,” kata Makiko.
Menurut Makiko, Menteri Hatta Rajasa meberikan respon yang serius terhadap permintaan Jepang tersebut. “Jepang dan Indonesia akan terus kerjasama menggunaka bantuan LNG dan minyak ini.,” katanya.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui ada permintaan tambahan pasokan gas dan minyak tersebut. Namun, kata dia, hal itu akan dibahas terlebih dulu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. “Saya akan laporkan segera kepada presiden, pemerintah menanggapi itu dengan serius,” katanya.
Hatta belum bisa menjelaskan berapa tambahan pasokan gas dan minyak yang diminta Jepanga. Tapi kalau melihat rusaknya fasilitas PLTN di Fukushima tersebut, itu sama dengan konsumsi listrik se Pulau Jawa. “Itu artinya puluhan ribu megawatt tentu jumlah yang cukup besar,” katanya.
Hatta enggan menjawab apakah permintaan tambahan pasokan gas itu akan dipenuhi pemerintah Indonesia atau tidak. "Enggak usah ngomong itu dulu, nanti pemerintah akan bahas itu," katanya.
IQBAL MUHTAROM
Karena kekurangan pasokan listrik besar-besaran, Jepang saat ini melakukan penghematan listrik secara berencana. “Jumlah listrik yang kekurangan itu sama dengan semua listrik yang dipakai di Pulau jawa,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Makiko Kikuta, hari ini.
Berdasarkan kondisi tersebut, Jepang sudah meminta Pemerintah Indonesia untuk membantu memberikan tambahan energi, gas alam cair (LNG) dan minyak bumi kepada Jepang. “Situasi ini sudah saya sampaikan ke Pak Hatta, sebelum dilakukannya pertemuan tadi,” kata Makiko.
Menurut Makiko, Menteri Hatta Rajasa meberikan respon yang serius terhadap permintaan Jepang tersebut. “Jepang dan Indonesia akan terus kerjasama menggunaka bantuan LNG dan minyak ini.,” katanya.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui ada permintaan tambahan pasokan gas dan minyak tersebut. Namun, kata dia, hal itu akan dibahas terlebih dulu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. “Saya akan laporkan segera kepada presiden, pemerintah menanggapi itu dengan serius,” katanya.
Hatta belum bisa menjelaskan berapa tambahan pasokan gas dan minyak yang diminta Jepanga. Tapi kalau melihat rusaknya fasilitas PLTN di Fukushima tersebut, itu sama dengan konsumsi listrik se Pulau Jawa. “Itu artinya puluhan ribu megawatt tentu jumlah yang cukup besar,” katanya.
Hatta enggan menjawab apakah permintaan tambahan pasokan gas itu akan dipenuhi pemerintah Indonesia atau tidak. "Enggak usah ngomong itu dulu, nanti pemerintah akan bahas itu," katanya.
IQBAL MUHTAROM