Belum Ada BUMN Minati Newmont
Kamis, 17 Maret 2011 16:18 WIB
TEMPO/SUPRIYANTHO KHAFID
TEMPO Interaktif ,
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mengatakan belum ada BUMN yang berminat mengambil sisa saham divestasi sebesar 7 persen PT Newmont Nusa Tenggara. "Kami tidak menyatakan minat untuk kali ini," kata Mustafa, Kamis (17/3), di kantornya.
Menurut Mustafa, saham yang ditawarkan jumlahnya dinilai terlalu kecil sehingga tidak membuka peluang besar bagi BUMN untuk berkontribusi. "Kalau dipegang, berarti minoritas bagi BUMN. Oleh karena itu dirasa kurang bisa berkontribusi. Jadi kami serahkan pada Kementerian Keuangan atau pemerintah daerah," lanjutnya.
Seperti diketahui, Newmont mengajukan penawaran saham divestasi sebesar 7 persen kepada pemerintah. Dalam hal ini, Newmont memberi batas hingga 18 Maret 2011 kepada pemerintah untuk membeli saham divestasi tersebut. Jika pemerintah menolak, maka Newmont berhak mengajukan saham kepada pihak atau perusahaan lain di bawah pengawasan pemerintah.
EVANA DEWI
Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia
1 jam lalu
Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia
Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.
Baca Selengkapnya
Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor
2 jam lalu
Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.
Baca Selengkapnya
Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?
1 hari lalu
Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?
Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?
Baca Selengkapnya
Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain
1 hari lalu
Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain
Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.
Baca Selengkapnya
LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024
2 hari lalu
LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024
Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.
Baca Selengkapnya
Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?
2 hari lalu
Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?
Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.
Baca Selengkapnya
Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar
3 hari lalu
Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.
Baca Selengkapnya
Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi
3 hari lalu
Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi
Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.
Baca Selengkapnya
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya
4 hari lalu
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya
Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.
Baca Selengkapnya
Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi
4 hari lalu
Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi
Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
1 jam lalu
1 jam lalu
2 jam lalu
4 jam lalu
6 jam lalu
8 jam lalu
9 jam lalu
11 jam lalu
23 jam lalu
1 hari lalu