Turis Jepang Batalkan Pelesiran

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 18:02 WIB

Seorang wisatawan asing mengambil gambar keindahan pantai Kuta, Bali. TEMPO/Dimas Aryo
TEMPO Interaktif, Denpasar - Dampak lindu dan tsunami yang menghajar sebagian besar wilayah Jepang mulai mempengaruhi kedatangan turis Negeri Sakura ke sejumlah kawasan wisata di Tanah Air, seperti Bali dan Yogyakarta. Pembatalan kunjungan itu sedikitnya dialami oleh 45 hotel di sekitar Bali, dengan kerugian mencapai setidaknya Rp 1,7 miliar.

Angka tersebut diperoleh dengan mengalikan pembatalan 1.308 kamar dan harga rata-rata kamar hotel bintang 3 dan 5 sebesar Rp 750 ribu per malam di sekitar Kuta, Nusa Dua, Tuban, dan Sanur. "Tentu harga kamar masing-masing hotel berbeda," kata Perry Markus, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, di Denpasar, Rabu (16/3).

Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Bali Aloysius Purwa mengaku sudah menerima banyak laporan pembatalan kedatangan calon wisatawan asal Jepang. Dia memperkirakan tahun ini kunjungan turis Jepang ke Bali bakal anjlok hingga 150 ribu orang atau sekitar 30 persen dari jumlah tahun lalu. "Potensi kerugiannya sekitar US$ 400 juta," katanya.

Anjloknya jumlah turis Jepang ke Bali kian mencoreng kinerja pariwisata Bali. Badan Pusat Statistik mencatat kunjungan turis Jepang ke Bali terus menurun selama tiga tahun terakhir. Tahun lalu wisatawan Jepang ke Bali hanya 245.040 orang. Jumlah itu turun dibanding tahun sebelumnya 333.905 orang dan 359.824 orang pada 2008.

Pembatalan pemesanan kamar hotel juga terjadi di Yogyakarta. Namun jumlahnya hanya 10 persen dari pasar turis Jepang di Yogyakarta. Di Jakarta, terjadi pengunduran jadwal pertemuan Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions. "Sehingga terjadi pembatalan pemesanan di beberapa hotel yang pasarnya pengunjung Jepang," ujar Ketua Umum PHRI Yanti Sukamdani.

Situasi itu cenderung berlanjut hingga pekan mendatang. Namun Perry mengimbau pengusaha agar tak terlalu mengkhawatirkan dampak itu. Saat ini pengusaha hotel mesti berkonsentrasi membantu wisatawan Jepang yang terpaksa pulang lebih cepat ke negaranya. "Kami siap menjembatani komunikasi dengan konsul Jepang di Bali," ujarnya.

Kalangan hotel memahami situasi darurat yang terjadi saat ini. Director of Marketing Communications The Westin Resort di Nusa Dua, Rainata Tjoa, mengatakan sudah menerima pembatalan 150 kamar sepanjang Maret dan April. "Kami tidak akan mengenakan biaya pembatalan sebagai bentuk simpati atas musibah di Jepang," tutur Rainata.

Namun situasi serupa tak berlaku bagi PT Garuda Indonesia. Menurut juru bicara Garuda Indonesia, Pujobroto, penerbangan dari Indonesia menuju Jepang masih normal dan sesuai dengan jadwal. "Bahkan kami mendapat apresiasi dari otoritas penerbangan Jepang karena setelah tsunami, jadwal kami satu-satunya yang masih tepat waktu," ujar Pujo.

Garuda melayani penerbangan dari Jakarta ke Tokyo satu kali sehari pergi-pulang (PP), Denpasar-Tokyo satu kali sehari PP, Denpasar-Osaka satu kali sehari PP, dan Denpasar-Nagoya tiga kali seminggu. Dari kapasitas 242 kursi, 175 kursi terisi. Kebanyakan penumpang dari Jepang pelajar Indonesia. Penumpang dari Indonesia menuju Jepang umumnya ekspatriat Jepang.

ROFIQI HASAN | EKA UTAMI | ROSALINA

Berita terkait

Tahun Politik, PHRI Yogyakarta : Reservasi Hotel untuk Libur Nataru Sudah 60 Persen

30 November 2023

Tahun Politik, PHRI Yogyakarta : Reservasi Hotel untuk Libur Nataru Sudah 60 Persen

November ini, kunjungan wisata kelompok pelajar, keluarga, dan instansi swasta masih mendominasi liburan di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

3 Poin Komentar PHRI Soal Rumah Makan Viral di Rest Area Tol Cipali yang Nuthuk Harga ke Politikus PSI

25 April 2023

3 Poin Komentar PHRI Soal Rumah Makan Viral di Rest Area Tol Cipali yang Nuthuk Harga ke Politikus PSI

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia buka suara terkait viralnya rumah makan di Rest Area Tol Cipali yang nuthuk harga ke politikus PSI.

Baca Selengkapnya

Panen Cuan Lebaran

20 April 2023

Panen Cuan Lebaran

Lebaran menggairahkan banyak sektor. Mulai dari perhotelan hingga transportasi. Masa panen cuan, usai paceklik pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kecewa Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, PHRI: Perhotelan Batal Panen

30 Maret 2023

Kecewa Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, PHRI: Perhotelan Batal Panen

Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia. Sektor perhotelan dan restoran batal meraup untung.

Baca Selengkapnya

Ribuan Hotel Dijual, Belum Bisa Bangkit Pascapandemi Covid-19

15 Februari 2023

Ribuan Hotel Dijual, Belum Bisa Bangkit Pascapandemi Covid-19

Ribuan hotel dijual karena para pengusaha perhotelan belum bisa bangkit setelah terhempas krisis akibat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

PHRI: Pesparawi Yogyakarta Memicu Perputaran Uang di Perhotelan Rp 20 Miliar

23 Juni 2022

PHRI: Pesparawi Yogyakarta Memicu Perputaran Uang di Perhotelan Rp 20 Miliar

Para peserta Pesparawi, official, keluarga, sampai para pendukung berdatangan dan menginap di hotel-hotel di Yogyakarta selama lebih dari sepekan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Akui Mahalnya Harga Tiket Pesawat Hambat Pemulihan Bisnis Perhotelan

19 Juni 2022

Pengusaha Akui Mahalnya Harga Tiket Pesawat Hambat Pemulihan Bisnis Perhotelan

Harga tiket pesawat penerbangan niaga berjadwal untuk kelas ekonomi melonjak sejak Lebaran 1443 Hijriah.

Baca Selengkapnya

PHRI: Pemulihan Okupansi Hotel di Batam dan Bintan Lebih Cepat Ketimbang Bali

19 Juni 2022

PHRI: Pemulihan Okupansi Hotel di Batam dan Bintan Lebih Cepat Ketimbang Bali

PHRI mencatat percepatan pemulihan okupansi hotel di Batam dan Bintan ditopang oleh tingginya kunjungan wisatawan mancanegara asal Singapura.

Baca Selengkapnya

Ketat - Longgar Protokol Kesehatan Pariwisata di Bali

18 Juni 2022

Ketat - Longgar Protokol Kesehatan Pariwisata di Bali

Gubernur Bali Wayan Koster menilai Pulau Dewata sudah berada pada posisi endemi, bukan lagi pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Haryadi Suyuti Mempengaruhi Investasi Pariwisata Yogyakarta

14 Juni 2022

Kasus Dugaan Korupsi Haryadi Suyuti Mempengaruhi Investasi Pariwisata Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta sedang mengevaluasi izin pembangunan hotel atau bangunan lain yang sudah terbit menyusul dugaan korupsi Haryadi Suyuti.

Baca Selengkapnya