Industri Didorong Menggunakan Bahan Bakar Nabati  

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 15:28 WIB

Bahan bakar alternatif dari daun kering buatan Suki Widodo. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah kalangan mendorong pelaku industri beralih menggunakan bahan bakar nabati (BBN), dan meminimalkan sumber energi hasil tambang. Senior Vice Presiden Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina (Persero) Djoko Prasetyo menyatakan pemerintah sudah menjamin BBN atau biofuel semakin mudah didapatkan.

"Pertamina terus mengembangkan layanan biofuel hingga 2013 nanti," kata Djoko, hari ini.

Peta pengembangan infrastruktur biofeul yang dirilis pada 2009 sudah terealisasi di seluruh terminal bahan bakar minyak (BBM) area Jawa dan Bali. Tahun lalu, infrastruktur biofeul terealisasi di kawasan Sumatra Kota Besar, dan rencananya seluruh pulau Sumatra terealisasi tahun ini. Adapun pada 2012 dan 2013, infrastruktur biofeul dikembangkan di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

Terminal biofeul itu dibangun di terminal BBM. Seperti, terminal Medan Group di Kota Medan, terminal Panjang di Lampung, Dumai, Siak Pekanbaru, dan terminal Kertapati Palembang.

Biaya pembangunan satu paket infrastruktur biofeul Rp 58,5 miliar. "Tetapi Pertamina tidak punya kompetensi mengelola, kami akan mengajak kerjasama pihak lain seperti PT Perkebunan Nusantara," katanya.

Jenis biofeul yang sudah dijual adalah biosolar, biopremium, dan biopertamax. Selama periode 2006- 2010, nilai masing-masing biofeul terjual terus meningkat.

Seperti biosolar, naik dari 217.048 kiloliter (KL) menjadi 4,46 juta KL. Biopremium dari 1,624 KL menjadi 105,816 KL, dan biopertamax dari 16 KL menjadi 20,232 KL.

Pimpinan PT PLN Dharma Bakti, mengatakan ada beberapa hambatan pemanfaatan BBN di sektor pembangkit listrik. Misalnya, harga biofeul saat ini kurang bisa bersaing dengan BBM.

Penyedian bahan baku untuk keperluan industri belum dibudidayakan sebagai tanaman industri. Padahal tebu dan jagung bisa difermentasi menghasilkan alkohol dan ester yang bisa menggantikan bahan bakar fosil.

Dharma Bakti mengatakan sebenarnya beberapa pembangkit listrik di sejumlah daerah telah diuji coba menggunakan biofeul. Di antaranya, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sudirman di Kalimantan Barat, PLTD Petung Kalimantan Timur, dan PLTD Kuanino di Nusa Tenggara Timur.

Di wilayah Sumatra, sedang dibangun pembangkit biomas yang memanfaatkan cangkang kelapa sawit, dan biomas sampah Bantar Gebang, di Kota Bekasi, Jawa Barat. "Yang jalan adalah pembangkit milik swasta," katanya.

Ketua Ikatan Ahli Bio Energi Indonesia Tatang H. Soerawidjaja mengatakan seharusnya penggunaan biofeul lebih dulu dipaksakan kepada industri di bawah badan usaha milik negara (BUMN). "Suapaya ada contoh, dan industri swasta bisa mengikuti," katanya.

Menurut dia, harus ada kebijakan baru dari Pemerintah tentang pemanfaatan bahan bakar nabati ini. Tujuannya, supaya konsumen bisa labih menggunakan BBN aman baik untuk industri, maupun untuk sarana transportasi.

HAMLUDDIN

Berita terkait

Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

29 Januari 2020

Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

Pembatalan itu, menurut Dirut Pertamina, karena adanya kebijakan penolakan crude palm oil (CPO) yang diterapkan oleh Eropa.

Baca Selengkapnya

Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

6 September 2019

Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

Pemerintah sudah menyiapkan berbagai rencana untuk memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan bakar biodiesel

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

18 Februari 2019

Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

Rini Soemarno mengatakan dalam tiga tahun lagi, minyak nabati bisa menggantikan bahan bakar solar

Baca Selengkapnya

Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

11 Juli 2018

Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina yang semakin memanas mulai berpengaruh terhadap pasar minyak nabati.

Baca Selengkapnya

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

23 Januari 2018

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Parlemen Eropa menyetujui penghentian penggunaan biofuel berbahan dasar kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan pada 2021.

Baca Selengkapnya

Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

21 Maret 2017

Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

Bulan ini, Kementerian Perdagangan mengajukan gugatan terhadap
Uni Eropa melalui WTO.

Baca Selengkapnya

Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

9 Maret 2017

Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

Tiga perusahaan itu adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) bersama PT Pertamina (Persero) dan Toyota Motor Corporation.

Baca Selengkapnya

BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

17 Juni 2016

BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

Pencampuran bahan bakar nabati (BBN) pada solar diwajibkan mencapai 20 persen atau B20.

Baca Selengkapnya

Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

29 Maret 2016

Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

Penyerapan minyak sawit untuk biodiesel di dalam negeri akan
menaikkan harganya di pasar dunia.

Baca Selengkapnya

Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

4 Februari 2016

Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

Indonesia dan Malaysia lobi negara-negara
ASEAN agar beralih ke Biodiesel dengan
campuran minyak nabati dari CPO. Cina dan
India juga diajak.

Baca Selengkapnya