Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Mentah Kembali Melesat
Jumat, 18 Februari 2011 11:01 WIB
Stok minyak mentah Brent jatuh dalam 2,5 tahun terakhir. Penurunan nilai dolar AS karena gejolak Timur Tengah juga menyelamatkan mata uang lain dan membantu denominasi dolar sebagai patokan harga minyak.
Minyak mentah untuk pengiriman Maret meningkat US$ 1,37 menjadi US$ 86,36 per barel, sekaligus menjadi peningkatan tertinggi dalam dua minggu terakhir. Minyak mentah Brent untuk pengiriman April turun menjadi US$ 102,78 dari US$ 104,30. Perdagangan minyak Brent pada Kamis lalu ditutup dengan harga tertinggi sejak September 2008, sebesar US$ 104,52.
Berdasarkan survey Reuters dengan responden analis dan bank, prediksi harga minyak Brent akan turun akhir tahun ini jika ketegangan di Timur Tengah surut.
Bentrokan yang terjadi di Bahrain, Libia, dan Yaman membuat investor menahan diri. Ketegangan yang memuncak antara Israel dan Iran juga membuat kebingungan pasar.
Timur tengah kembali bergejolak setelah pemerintah Iran mengumumkan akan mengirim dua kapal perang melewati Terusan Suez. Pernyataan tersebut disambut oleh Menteri Luar Negeri Israel sebagai rencana untuk memprovokasi.
REUTERS | DWITA ANGGIARIA