BI Harapkan Proses Pemilihan Gubernur Tidak Ganggu Rupiah

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 11:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia mengharapkan proses pemilihan gubernur bank sentral tidak mengganggu kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Kita tidak menginginkan nilai tukar rupiah bergejolak, kata Kepala Biro Komunikasi BI Rusli Simanjuntak kepada wartawan di kantornya, Jumat (14/2). Ia mencontohkan, pemilihan orang nomor satu di bank sentral Jepang (Bank Of Japan). Saat itu, kata dia, rumor yang berkembang mengatakan Gubernur Bank of Japan akan diduduki oleh seorang mantan pengusaha. Orang ini akan mengekspansi pasar dengan kredit sehingga Jepang akan mengalami inflasi, kata Rusli, pasar merespon negatif sehingga yen melemah. Karenanya, tegas Rusli, gubernur, jajaran dewan gubernur, pegawai dan Ikatan Pegawai BI sepakat calon orang nomor satu di lembaganya diserahkan sesuai proses yang diatur dalam Undang-Undang No.23/1999 tentang bank sentral. Kita akan menerima siapapun yang terpilih menjadi gubernur, karena kita tidak ingin muncul pengkelompokan di antara pegawai, ujar dia. Menurut dia, bank sentral menyerahkan sepenuhnya siapa saja calon yang akan menggantikan Syahril Sabirin sebagai orang nomor satu di BI kepada presiden. Karenanya BI tidak akan mengajukan nama calon gubernur. Itu wewenang presiden. Kita sih siapapun dia orangnya siap saja. Tidak ada batasan orang luar atau dalam Bank Indonesia, tegas Rusli. Ia menduga presiden juga tidak akan meminta masukan secara formal kepada BI tentang siapa calon yang pantas sebagai gubernur. Karena hal ini akan menimbulkan masalah, seolah-olah nama-nama calon merupakan pilihan bankl sentral. Sehingga masukan mungkin diminta diam-diam kepada gubernur sekarang, kata Rusli. Proses pemilihan gubernur sendiri akan dilakukan pada 17 Februari-17 Mei 2003. Ini berkaitan dengan akan habisnya masa kerja Syahril sebagai Gubernur BI pada 17 Mei mendatang. Presiden akan menyerahkan nama-nama calon ke DPR paling lambat 17 Februari. Kemudian presiden akan mengangkat gubernur terpilih hasil fit and profer test DPR. Tapi, kata Rusli, jika presiden menginginkan pada saat bersamaan juga dapat dilakukan pemilihan Deputi Gubernur Senior BI untuk menggantikan Anwar Nasution. Meski Anwar baru akan berakhir masa jabatannya pada 17 Mei 2004. Dasarnya Pak Anwar sudah mengundurkan diri sejak 17 November 2000, tapi tetap diijinkan menjabat oleh Gus Dur kala itu sampai ada penggantinya, jelas dia. Dia menambahkan pada saat bersamaan bank sentral juga akan memilih pengganti Deputi Gubernur BI Miranda S. Goeltom yang akan berakhir masa jabatannya 17 Mei mendatang. Nama calon pengganti Miranda ditentukan oleh Gubernur BI sekarang untuk diajukan ke DPR. Pengangkatan deputi gubernur menjadi politis karena dipilih oleh DPR dan diangkat oleh presiden, ujar Rusli. Rusli sendiri mengaku tidak mengetahui apakah Syahril sudah memasukan calon nama deputi gubernur yang baru. Tapi, kalau sampai 17 Februari besok Syahril belum mengajukan nama maka jabatan Miranda selanjutnya akan dibiarkan kosong. Jabatan itu khusus diperuntukkan untuk orang dalam Bank Indonesia yang menduduki jabatan tertinggi, yaitu direktur, tambah dia. SS Kurniawan --- TNR

Berita terkait

Cash Out Jadi Film Comeback John Travolta yang Mengecewakan?

2 menit lalu

Cash Out Jadi Film Comeback John Travolta yang Mengecewakan?

Film John Travolta terbaru, Cash Out tidak begitu mendapat respons yang positif dari penonton dan dinilai mengecewakan.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

3 menit lalu

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

Telkomsel telah memastikan kesiapan infrastruktur terdepan untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pengalaman digital seluruh perwakilan delegasi World Water Forum 2024 dengan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas jaringan dari 4G hingga 5G di 344 site eksisting.

Baca Selengkapnya

Jelang Manchester City vs West Ham, Pep Guardiola Rasakan Kekacauan Serupa Musim 2021-2022

3 menit lalu

Jelang Manchester City vs West Ham, Pep Guardiola Rasakan Kekacauan Serupa Musim 2021-2022

Manajer Manchester City Pep Guardiola mengaku waspada menghadapi permainan West Ham United dan David Moyes di laga pamungkas Liga Inggris musim ini.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR

4 menit lalu

OJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR

OJK mengungkap alasan yang menyebabkan angka kredit macet yang tinggi pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

11 menit lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Daftar Sekolah Kedinasan dan Rincian Formasinya yang Saat Ini Tengah Dibuka

11 menit lalu

Daftar Sekolah Kedinasan dan Rincian Formasinya yang Saat Ini Tengah Dibuka

Pendaftaran Sekolah Kedinasan dibuka hingga 13 Juni melalui portal Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN) Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

11 menit lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

17 menit lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

19 menit lalu

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

10 tahun memimpin Taput dengan prinsip clean government, Nikson Nababan berniat maju hanya untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

JPPI Sebut PPDB 2024 Jalur Zonasi Masih Berpotensi Ada Kecurangan

20 menit lalu

JPPI Sebut PPDB 2024 Jalur Zonasi Masih Berpotensi Ada Kecurangan

JPPI mengatakan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di DKI Jakarta jalur zonasi masih berpotensi mengalami kecurangan seperti tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya