Inflasi Desember Di Luar Dugaan BPS  

Reporter

Editor

Senin, 3 Januari 2011 13:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data inflasi Desember pada tingkat 0,92 persen. "Angka ini di luar dugaan kami," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (3/1). Dengan demikian inflasi sepanjang tahun 2010 mencapai angka 6,96 persen, jauh melampaui target 5,8 persen.

Bahan makanan menjadi kelompok penyumbang inflasi terbesar yaitu 2,81 persen. Di antara komoditas pangan, beras kembali menjadi inflatoir tertinggi karena menyumbang inlasi sebesar 0,23 persen. Cabe merah dan cabe rawit berada di urutan berikutnya, masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,23 persen dan 0,22 persen.

Deflasi selama Desember terjadi pada dua komoditas yaitu daging ayam dan bawang merah, masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen.

Tingkat inflasi sebesar 0,92 persen berada di luar prediksi BPS dan pengamat. Kepala Ekonom Danareksa Institute Purbaya Yudhi Sadewa memprediksikan inflai bulan Desember pada level 0,6 ppersen hingga 0,7 persen. Prediksi ini membuat inflasi sepanjang tahun mencapai 6,7 persen. Beras masih menjadi pendorong kenaikan harga di akhir tahun. Sebelumnya, BPS juga memprediksikan inflasi sepanjang tahun berada pada level 6,5 persen.

Lebih jauh, Rusman mengatakan, kelompok bahan pangan menjadi penyumbang terbesar inflasi sepanjang tahun 2010 dengan andil sebesar 3,50 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau berada di urutan berikutnya dengan menyumbang sebanyak 1,23 persen. Adalah kenaikan tarif dasar listrik pada pertengahan tahun menjadi penyumbang inflasi terbesar ketiga dengan besaran 1,01 persen.

ANTON WILLIAM

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

6 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

16 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya