Pemerintah Rekomendasikan Petunjuk Keamanan Mainan Anak

Reporter

Editor

Rabu, 29 Desember 2010 16:42 WIB

Seorang anak mencoba permainan yang ditawarkan dalam pameran "Indonesia Maternity dan Baby Expo" di Jakarta Jumat (20/11). Pameran ini menargetkan keuntungan Rp. 1 Milyar hingga Rp. 3 Milyar. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO Interaktif, Jakarta -Kementerian Perindustrian akan merekomendasikan kepada Kementerian Perdagangan untuk mengenakan kebijakan safeguard terhadap impor produk mainan asal Cina. "Kami akan memberikan rekomendasi, tetapi kementerian perdagangan yang menyesuaikan kebijakannya," kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat di Jakarta, Rabu (29/12).

Kementerian perindustrian sudah mengajukan catatan kepada menteri perdagangan terkait barang-barang konsumsi impor yang diduga memiliki kualitas di bawah standar. Saat ini sedang dilakukan kajian terhadap barang-barang tersebut dan rekomendasi lebih lanjut akan disampaikan kepada kementerian. Kementerian perdagangan juga sedang melakukan razia terhadap produk di bawah standar.

Banjir mainan anak impor dari Cina sempat beberapa kali dikeluhkan oleh kalangan pengusaha karena dianggap memukul industri mainan anak di dalam negeri. Volume ekspor mainan anak juga terus turun sementara impor terus naik. Kementerian perindustrian mencatat volume ekspor mainan anak-anak tahun ini hanya rata-rata 300.000 per bulan, sedangkan volume impor bisa mencapai 1,5 juta per bulan.

Selain merekomendasikan pengenaan safeguard, sebelumnya kementerian juga merancang pemberlakuan standar nasional Indonesia (SNI) wajib untuk produk mainan anak. SNI wajib rencananya akan berlaku mulai awal tahun depan untuk seluruh mainan anak-anak di bawah 14 tahun. Rancangan SNI saat ini sedang dikaji oleh badan standarisasi nasional.

Ketua Umum Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (Apmenti) Dhanang Sasongko mengatakan impor mainan ilegal memang sempat naik namun kembali turun beberapa waktu lalu. “Karena produsen Cina kena pungli yang besar sekali di sini sehingga mereka sekarang hati-hati," katanya. Ia juga mencatat sebelum kebijakan Asean-Cina Free Trade Area diberlakukan, impor mainan ilegal naik sampai 40 persen.

Tahun ini impor mainan yang masuk secara ilegal hanya naik lima persen. Dhanang memperkirakan pasar mainan nasional akan meningkat cukup besar tahun depan seiring bertambahnya jumlah lembaga pendidikan di Indonesia. Hal ini akan mendorong peningkatan kebutuhan mainan anak.

Namun masih ada beberapa persoalan yang akan dihadapi industri mainan, terutama sulitnya mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan. Perbankan biasanya meminta produsen menyediakan jaminan tertentu yang seringkali sulit dipenuhi. Padahal pinjaman ini diperlukan untuk pengadaan bahan baku dan merekrut sumber daya manusia.

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Racun Timbel Bukan Hanya dari Bensin, Cek 7 Sumbernya

31 Juli 2017

Racun Timbel Bukan Hanya dari Bensin, Cek 7 Sumbernya

Bila terhirup atau tertelan, timbel bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, misalnya anemia hemolitik.

Baca Selengkapnya

Beberapa Spinner Dilaporkan Mengandung Timbel Beracun

10 Juni 2017

Beberapa Spinner Dilaporkan Mengandung Timbel Beracun

Hasil pengujian oleh seorang advokat keracunan timbel melaporkan beberapa spinner mengandung kadar tinggi timbel beracun.

Baca Selengkapnya

Iklan Barbie Terbaru Diramaikan Anak Laki-laki

17 November 2015

Iklan Barbie Terbaru Diramaikan Anak Laki-laki

Untuk pertama kalinya Barbie menantang steretotipe gender dengan menampilkan anak laki-laki bermain dengan boneka dalam iklan terbarunya.

Baca Selengkapnya

Calon Doktor ITB Gelar Pameran Mainan Anak

6 Oktober 2015

Calon Doktor ITB Gelar Pameran Mainan Anak

Mahasiswa doktoral ITB menghelat pameran Kaulinan Urang Lembur.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Akan Razia Mainan Berbahaya  

21 September 2010

Polda Metro Akan Razia Mainan Berbahaya  

Mainan yang menjadi target razia adalah yang berbentuk senapan, pisau, ataupun tiruan senjata lain yang dinilai berbahaya begi keselamatan anak.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Waspadai Produk Mainan Anak Impor

26 Februari 2010

Pemerintah Waspadai Produk Mainan Anak Impor

"Selama ini tak jelas siapa yang mengawasi karena Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mainan anak tidak diwajibkan," ujar Ketua YLKI Husna Zahir.

Baca Selengkapnya

Permainan Monopoli Versi Baru, Lebih Menantang

5 Februari 2010

Permainan Monopoli Versi Baru, Lebih Menantang

Monopoli mulai menjadi bagian dari permainan keluarga pada tahun 1935. Sejak itu sampai sekarang telah dimainkan oleh sekitar satu miliar orang.

Baca Selengkapnya

Pesta Mainan Diskonan

29 Januari 2010

Pesta Mainan Diskonan

Ingin mengoleksi Gundam yang dikumpulkan sejak 2006.

Baca Selengkapnya

Mainan Hewan Zhu Zhu Dianggap Berbahaya

7 Desember 2009

Mainan Hewan Zhu Zhu Dianggap Berbahaya

Dalam penelitian yang berbasis di San Francisco GoodGuide, mengatakan bahwa zat kimia antimon yang digunakan lebih tinggi dari tingkat yang diperbolehkan ditemukan di mainan tersebut.

Baca Selengkapnya