Depnakertrans Tolak Seruan Mogok Serikat Pekerja

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 13:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekretaris Jenderal Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Djoko Sidik Pramono menolak aksi mogok nasional yang diserukan puluhan serikat pekerja sebagai bentuk protes atas kenaikan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik dan telepon. Ia menilai aksi tersebut sebagai tindakan yang tidak proporsional. Demikian pula dengan ajakan mogok yang sama, yang diserukan oleh kalangan pengusaha. Djoko mengaku tidak sepakat atas aksi tersebut karena hanya akan merugikan perusahaan. "Logikanya di mana," katanya di Jakarta, Senin (6/1). Sebelumnya, sekitar 10 serikat pekerja/serikat buruh, mahasiswa, LSM, dan pengusaha menyerukan aksi mogok nasional. Rencananya, aksi tersebut akan dimulai hari ini, sampai tanggal 9 Januari mendatang. Menurutnya, masalah kenaikan sejumlah tarif tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan aksi mogok nasional. Ia justru menilai dengan adanya kenaikan itu pun, tarif masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan luar negeri. Selain itu, ongkos pekerja di luar negeri juga tinggi. Djoko juga memprotes sikap para pengusaha yang mengancam akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap karyawannya dengan alasan efisiensi perusahaan. "Alasannya apa?" ujarnya. PHK terhadap karyawan, katanya, tidak bisa dilakukan begitu saja. Melainkan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, disertai dengan alasan yang jelas. Karena itu, bila perusahaan tetap melakukan PHK, Depnakertrans akan memberikan sanksi tertentu. Misalnya, meneliti perusahaan tersebut, apakah benar-benar bangkrut atau tidak. "Kalau memang benar-benar bangkrut, apa boleh buat," katanya. Tingginya ongkos produksi perusahaan, kata Djoko, dikarenakan manajemen yang kurang bagus, banyaknya pajak yang harus ditanggung pengusaha, di samping pungutan liar yang banyak terjadi. Sebagai konsekuensi atas kenaikan sejumlah tarif itu, Djoko memastikan, pemerintah akan memberikan ganti rugi berupa subsidi dalam bentuk lain. Depnakertrans sendiri, kata Djoko, telah mengajukan dana sebesar Rp 150 miliar untuk memberikan subsidi itu. Tapi, hingga saat ini, belum ada keputusan dari Departemen Keuangan, apakah usulan tersebut disetujui atau tidak. "Belum ada informasi," kata Djoko. Bila dana kompensasi atas kenaikan tarif telah turun, ia berjanji, Depnakertrans akan segera menyalurkannya kepada masyarakat. (Retno Sulistyowati-Tempo News Room)

Berita terkait

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

39 detik lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 jam lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

2 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

2 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

4 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

4 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

4 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

4 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya