APJII Surati Postel Minta Nomor dan Tarif Khusus

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Kamis (2/1) lalu berkirim surat kepada Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi untuk meminta nomor dan tarif telepon khusus internet. Nomor dan tarif khusus ini penting, menurut APJII, untuk menjaga pertumbuhan internet menghadapi kenaikan tarif telepon lokal per 1 Januari sebesar 33,3 persen. Sekretaris Jenderal APJII Heru Nugroho mengatakan, dalam surat tersebut APJII mengusulkan agar pemerintah memberikan nomor khusus untuk keperluan internet seperti yang telah diberikan kepada telepon internet (nomor 170xx), kartu panggil (nomor 120xx), penyeranta (nomor 130xx), dan panggilan premium (nomor 0809). Nomornya (internet) mungkin 160xx, atau yang lainnya, terserah pemerintah, ujar Heru kepada Tempo News Room, Minggu (5/1). Menurut Heru, selain nomor telepon khusus, APJII juga meminta pemerintah untuk memberikan tarif khusus internet di bawah harga pulsa lokal PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom). Dengan adanya nomor telepon khusus bagi pengguna internet dial-up, akan mempermudah operator memberikan tarif khusus, ujarnya. Berbeda dengan usulan Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari) yang meminta tarif rata (flat), APJII lanjut Heru, lebih setuju dengan penggunaan tarif khusus. Alasannya, pemberlakuan tarif rata yang notabene besarnya sama sepanjang hari biasanya lebih sulit dinegosiasikan daripada tarif khusus yang biayanya tetap dihitung perpulsa. Selain itu, ungkap dia, jika Awari meminta tarif rata tersebut ditujukan bagi sekolah dan warung internet saja, maka APJII lebih jauh lagi meminta tarif khusus tersebut diberlakukan bagi seluruh pengguna internet termasuk pelanggan rumah dan kantor. Heru menambahkan, sebuah program internet murah hasil kerjasama Yayasan Sekolah 2000 dengan Telkom memang sudah dilaksanakan di beberapa sekolah. Sekolah yang mengikuti program ini, lanjutnya, bisa memperoleh akses internet murah dengan cukup membayar Rp 150 ribu perbulan untuk pemakaian selama 24 jam penuh. Hanya, ungkapnya, dalam pelaksanaan di lapangan, sekolah-sekolah yang ingin memperoleh akses internet banyak mendapat kesulitan. Seperti tidak adanya jaringan telepon, tidak ada sambungan baru dan lain sebagainya. Saya melihat Telkom itu setengah hari menolong masyarakat, tegas Heru. Ia meneruskan mestinya dana Kewajiban Pelayanan Umum yang dimiliki Telkom bisa dialokasikan untuk memberi subsidi bagi pengembangan internet. Telkom tidak bakal bangkrut lah, ujarnya. Ucok Ritonga --- Tempo News Room

Berita terkait

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

3 menit lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

8 menit lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa

13 menit lalu

Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa

Febriana Dwipuji Kusuma / Amallia Cahaya Pratiwi (Ana / Tiwi) menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos babak final Thailand Open 2024.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

15 menit lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

18 menit lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

19 menit lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

21 menit lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

23 menit lalu

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

Profil lengkap 23 member NCT antara lain Taeyong, Jaemin, hingga Jisung yang gelar konser di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

25 menit lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

29 menit lalu

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

Kementerian Kesehatan menjelaskan Perdana Menteri Slovakia sudah dipindah ke rumah sakit di Bratislava. Kondisinya stabil.

Baca Selengkapnya