Kenaikan laba bisa mencapai 35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,6 triliun. Perkiraan tersebut berasal dari kenaikan laba Agustus 2010 sebesar Rp 5,9 triliun, naik hingga 35 persen dibanding Agustus 2009.
Kenaikan laba didukung oleh peningkatan kredit hingga hingga 21 persen. Pada September, penyaluran kredit Mandiri Rp 230 triliun. Pada akhir 2009, kredit Mandiri mencapai Rp 164,5 triliun. Kenaikan ini sesuai target yang berkisar antara 18-21 persen.
"Kenaikan kredit banyak dipicu oleh kredit konsumer dan komersial," kata dia. Adapun tingkat kredit bermasalah sebesar 2,8 persen. Rasio kecukupan modal (CAR) saat ini 12,8-13 persen. CAR terus dijaga paling sedikit 12 persen. "Untuk itu kami membutuhkan dukungan modal yang kuat."
Tanpa penambahan modal melalui right issue, CAR pada akhir 2011 bakal kurang dari 12 persen. Otomatis pertumbuhan kredit 2012 akan tertahan. Dia pesimis Mandiri punya pilihan lain untuk menambah permodalan. Untuk kembali meluncurkan subdebt, pasar sempit karena yang dituju hanya investor lokal.
Deviden bank yang semula 50 persen pun telah diturunkan menjadi 35 persen dalam dua tahun terakhir. Tapi, dengan penawaran saham baru Pahala berharap CAR bisa ditingkatkan hingga 14 persen. Kondisi itu akan mendukung pertumbuhan laba sampai 20 persen dengan kredit yang terus tumbuh 20-22 persen.
FAMEGA SYAVIRA PUTRI