TEMPO Interaktif, Balikpapan- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Timur menyatakan kenaikan harga beras terjadi di kelas premium dengan kisaran Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogramnya dari kisaran normal Rp 7 ribu kilogram.
Menurut Kepala Divisi Regional I Bulog Kalimantan Timur, Hanilsyah, kenaikan harga beras premium lumrah terjadi jelang bulan Ramadhan untuk setiap tahunnya."Kenaikan harga beras ini, merata terjadi hampir di seluruh kota/kabupaten Kalimantan TImur," ujarnya hari ini.
Sebanyak 92 persen konsumsi beras masyarakat Kalimantan Timur adalah beras jenis premium yang pasokannya murni diserahkan pasar.“Karena tingkat perekonomian yang lebih mapan, masyarakat Kalimantan Timur jarang konsumsi beras medium di suplai Bulog,” katanya.
Dalam setahunnya, Bulog enyalurkan beras kelas medium sebanyak 32 ribu ton per tahunnya di Kalimantan Timur. Khusus di Kabupaten Kutai Barat, dia telah mendistribusikan beras untuk keluarga miskin sebanyak 1.063 ton dalam kurun waktu Januari hingga Agustus ini."80 persen beras telah didistribusikan sesuai perencanaan awal telah kami siapkan selama Januari hingga Agustus ini,” paparnya.
Hanilsyah membantah terjadi kelangkaan distribusi beras kelas menengah di Berau Kalimantan Timur. Kelangkaan beras akan terdeteksi dengan adanya peningkatan permintaan beras kelas medium di lingkungan masyarakat setempat.“Tidak mungkin ada kelangkaan, semua masih normal,” paparnya.
Oleh karenanya Bulog belum berencana melakukan operasi pasar beras medium di kota atau kabupten di Kalimantan Timur. Harga beras medium, katanya masih normal dikisaran harga Rp 6 ribu per kilogram.
Masyarakat Kalimantan Timur setiap tahunnya mengkonsumsi 400 ribu ton beras yang mayoritas kelas medium. Dari total jumlah tersebut, Bulog hanya berperan mendistribusikan 32 ribu ton beras premium di masyarakat Kalimantan Timur.
SG WIBISONO